Tidak bawa antigen sesi pertama 4 orang, sementara sesi kedua 3 orang. Totalnya, peserta yang terpapar Covid-19 pada sesi satu 2 orang, sementara sesi kedua 3 orang.
Baca Juga: Kang Emil Semangati Atlet Jabar yang Akan Berlaga di PON XX Papua
"Peserta yang sakit, reaktif dan terpapar Covid tidak diperbolehkan mengikuti ujian, dan dijadwalkan ulang pada jadwal ujian susulan pada hari sabtu, 18 September 2021, atau dijadwalkan mengikuti ujian tahap 2 (apabila belum bisa mengikuti susulan, red)," paparnya.
Di hari pertama, Dedi menambahkan, terdapat 109 Peserta yang terlambat di sesi satu dan 34 orang di sesi kedua. Tanpa keterangan pada sesi satu 202 orang, sementara sesi kedua 227 orang.
Sehingga total tidak hadir berdasarkan keterangan sakit, antigen reaktif, tidak bawa antigen, terlambat dan tanpa keterangan yaitu 676 orang.
Baca Juga: Bareskrim Polri Kini Bantu Selidiki Kasus Pembunuhan Sadis Ibu-Anak di Subang
Sementara di hari kedua, yang terlambat pada sesi satu 18 orang sementara sesi kedua 7 orang. Tanpa keterangan pada sesi satu 170 orang dan sesi kedua 196 orang.
Dengan begitu, pihaknya mencatat secara total terdapat 456 orang yang tidak hadir pada seleksi PPPK hari kedua.
Diakuinya, kendala yang menyebabkan peserta tidak hadir juga lantaran adanya yang salah jadwal akibat kebijakan dimulainya ujian sesi 1 yang semula hari senin jam 13.00 WIB menjadi hari senin jam 07.00 WIB yang berakibat pada bergesernya jadwal secara keseluruhan.
Baca Juga: Kota Bandung dan Provinsi Lampung Gelar Uji Tanding Catur Persiapan Porprov dan PON XX
"Hal ini menyebabkan peserta datang terlambat dari waktu yang seharusnya, ditangani dengan menambahkan jadwal ujian susulan pada hari sabtu, 18 September 2021," imbuhnya.
Untuk itu, Dedi menuturkan, peserta yang terkendala teknis seperti rusak server, mati listrik, kendala jaringan lokal dan tidak terselesaikan dalam waktu 90 menit, diajukan pula untuk mengikuti ujian susulan pada hari Sabtu, 18 September 2021.
Tidak hanya itu, Ia juga membeberkan adanya kejadian luar biasa di Tempat Ujian Kompetensi (TUK) 03 SMAN 1 Luragung, Kabupaten Kuningan. Di mana terdapat perserta seleksi yang tengah hamil dan akan melahirkan.
Baca Juga: Bedas Kalamdaya Dilaunching, Sahrul Gunawan : Berharap Dapat Membangkitkan Ekonomi Masyarakat
"Pada saat mengerjakan soal peserta tersebut mengalami kontraksi akan melahirkan sehingga di evakuasi ke rumah sakit terdekat, sehingga mengerjakan soalnya tidak selesai, dan diajukan untuk mengikuti susulan atau mengikuti ujian tahap 2," tandasnya. ***