edukasi

Pesona Kreativitas Siswa 2023, Cermin Wajah dan Wujud Eksistensi AKSI Apresiasi Potensi dan Bakat Pelajar

Minggu, 27 Agustus 2023 | 16:42 WIB
Tuti Kurniawati, S.Pd., M.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung, dan juga Bendahara DPP AKSI, dalam acara Pesona Kreativitas Siswa 2023. (Foto: dok/Gorajuara/Ahmad Fauzi Jaelani)

GORAJUARA - Kreativitas dan bakat para pelajar di bidang-bidang tertentu ternyata menyimpan potensi yang sangat besar jika diberi ruang dan kesempatan.

Kemampuan tersebut terlihat dan terungkap dalam ajang Pesona Kreativitas Siswa 2023 yang digelar Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia atau AKSI bersama Majalah Sekolah Juara dan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

"Ternyata, potensi dan bakat-bakat yang selama ini tidak terlihat muncul disini," kata Tuti Kurniawati, S.Pd., M.Pd, Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bandung, yang juga Bendahara DPP AKSI, saat ditemui Gorajuara.com, Sabtu (27/8/2023).

Baca Juga: Satu Guru Kolabiorasi Dengan AKSI Ciptakan Program Sejahterakan Guru...

Menurut Tuti Kurniawati, lewat momen ini AKSI memang memberi wadah dan kesempatan seluas-luasnya pada siswa khususnya untuk level SMA, SMK dan SLB untuk mengembangkan potensi sekaligus memfasilitasi dan mengapresiasinya.

Sekadar catatan, Pesona Kreativitas Siswa 2023 yang digelar di SMAN 1, Jalan Ir.H.Juanda 93 Bandung adalah tahap audisi siswa-siswa sekolah di Kota Bandung dan Cimahi atau yang termasuk di Cabang Dinas Pendidikan Wilayah (KCD) VII. Mereka ditantang dan diuji melalui 5 jenis perlombaan, yakni modeling, ngawih, pencak silat ngibing, monolog dan tari.

Selanjutnya, juri-juri profesional yang bekompeten di lima kategori itu akan memilih dua pemenang sebagai wakil KCD VII yang akan berkompetisi di Grand Final level Jawa Barat dengan utusan-utusan dari KCD I, III, VI dan VIII.

Baca Juga: KCD Wilayah VII Mendapat Penghargaan E-Reporting Terbaik

"Melalui ajang Pesona Kreativitas Siswa juga bisa terlihat ternyata banyak sekali kreatiftas yang bisa dikembangkan dan bagi sekolah termasuk siswa dapat pula mengukur sejauh mana posisinya atau kemampuannya berada," ujarnya.

Tuti sempat mengutarakan kekaguman dan keheranan setelah menyaksikan siswa yang mampu ngawih atau melantunkan lagu daerah Sunda jaman dulu. "Di tengah arus budaya KPop dan western, ternyata banyak anak-anak yang mampu ngawih lagu buhun, yang saya juga belum tentu bisa," kata Tuti Kurniawati.

Sebagai pendidik dan kepala sekolah, Tuti Kurniawati merasa bangga dan sangat mendukung kegiatan yang bertujuan mengangkat dan mengembangkan kreativitas anak bangsa. "Ketika mereka diberi wadah dan ruang, ternyata anak-anak sangat luar biasa bisa berekspresi dengan sangat kreatif," tuturnya.

Baca Juga: Ada Apa di SMAN 1 Bandung... Mendapat Kunjungan MKKS Provinsi Sumbar

Tuti Kurniawati juga menyoroti karakter siswa, khususnya di lingkungan SMAN 1 Bandung, yang masih mau menjunjung tinggi budaya daerah atau Jawa Barat. "Ini ya yang namanya kearifan lokal, siswa yang saya pandang anak milenial, ternyata mampu membawakan lagu dan tarian tradisional," katanya.

Pihak sekolah, menurut Tuti Kurniawati, memang sangat mendukung dan memfasilitasi siswa yang berminat mendalami seni dan budaya daerahnya melalui program ekstra kurikuler "Lingkung Seni Sunda". Mereka diajarkan kawih, gamelan, angklung dan tari.

Halaman:

Tags

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB