GORAJUARA - Sampah plastik menjadi masalah dunia termasuk di Indonesia. Sudah saatnya sekolah-sekolah memperkenalkan pengolahan sampah plastik pada siswa.
Permasalahan di Indonesia hampir merata terkait masalah sampah plastik. Dari tahun ke tahun, pemerintah Indonesia belum memasyarakatkan pengolahan sampah plastik.
Produksi sampah plastik akan terus meningkat seiring dengan peningkatan jumlah penduduk Indonesia. Kebakaran tempat pembuangan sampah di Bandung Barat adalah pesan.
Baca Juga: Inovasi Merdeka Belajar....Proyek Liga Futsal Dalam Mata Pelajaran Olah Raga...
Bangsa Indonesia harus lebih serius dalam pengolahan sampah. Pengolahan sampah tidak bisa ditangani secara tradisional, dengan cara dipilah dan di daur ulang, atau dikubur.
Pengolahan sampah plastik harus dipadukan dengan pemanfaatan limbah sampah dalam jumlah besar. Dibutuhkan inovasi yang bisa mengolah sampah menjadi produk bermanfaat dan masal.
Beguru pada India, China, dan Amerika, sampah bisa diolah menjadi produk bermanfaat dan masal yaitu dengan memanfaatkan sampah plastik menjadi bahan campuran material jalan.
Baca Juga: Sekularisme Penyebab Kemunduran Pola Pikir Bangsa Indonesia...
Pemanfaatan sampah plastik untuk campuran hotmix di India dapat menghemat biaya 10-15 persen. Penambahan plastik pada bahan jalan dapat mengurangi kerusakkan jalan.
Penggunaan plastik mengurangi risiko terbentuknya lubang. Campuran plastik pada pembuatan jalan dapat meningkatkan kelenturan jalan hingga tidak mudah rusak.
Penggunaan plastik pada bahan jalan, setelah 10 tahun masih terlihat kokoh. Pembuatan jalan dengan campuran plastik dapat menghemat sekitar 9 juta rupiah per kilo meter jalan.
Baca Juga: Program Shalat Dhuha 12 Rakaat di SMAN 15 Bandung, Tingkatkan Kecerdasan Akademik...
Penggunaan sampah menggunakan sampah dilakukan di China dan Amerika Serikat. China menggunakan sampah kontruksi untuk pembangunan jalan.
Amerika Serikat telah mengembangkan jalan dari bahan sampah plastik dengan kekuatan 40 sampai 45 tahun, tiga kali lebih lama dari pembangunan aspal konvensional.