Sekularisme Penyebab Kemunduran Pola Pikir Bangsa Indonesia...

photo author
- Kamis, 24 Agustus 2023 | 18:47 WIB
Sekolah adalah Ibadah (GoraJuara.com/dok aksi)
Sekolah adalah Ibadah (GoraJuara.com/dok aksi)

GORAJUARA - Sekularisme sudah menjadi pola pikir bangsa kita. Dalam narasi kita selalu menolak gaya berpikir sekuler, namun dalam prakteknya kita ini sekuler. 

Sebuah kisah diceritakan seorang guru. Pada saat itu dia menegur muridnya yang selalu kesiangan ke sekolah. 

Muridnya ditegur karena kesiangannya sudah kelewat batas, karena hampir setiap hari kesiangan datang ke sekolah. Kali ini, murid tersebut ditegur keras. 

Baca Juga: Program Shalat Dhuha 12 Rakaat di SMAN 15 Bandung, Tingkatkan Kecerdasan Akademik...

Lalu murid itu mengemukakan alasannya, kenapa dia selalu terlambat ke sekolah. Murid mengatakan bahwa penyebab keterlambatannya karena dia mengikuti kajian di masjid. 

Setelah shalat subuh, dia selalu mengikuti pengajian yang diadakan oleh ustadnya di masjid. Karena mengikuti kajian di masjid dia selalu datang terlambat ke sekolah.

Waktu kajian yang diikutinya selalu sampai siang. Murid tidak bisa berbuat apa-apa karena yang punya kewenangan waktu kajian adalah ustad di masjid. 

Baca Juga: Siswi SMAN 15 Bandung, Zafira Najwa Adyaputri Raih 18 Mendali Juara Olimpiade....

Setelah mengetahui kondisi seperti itu, gurunya menyarankan agar murid mengomunikasikan kondisinya yang selalu kesiangan, karena mengikuti kajian. 

Guru menyarankan kepada murid untuk menyampaikan kepada Ustad pelaksanaan kajiannya tidak terlalu siang agar murid tidak kesiangan ke sekolah. 

Esok harinya, murid melapor kepada gurunya. Perihal masalah kesiangan ke sekolah sudah disampaikan kepada ustad. Jawabannya sangat membingungkan murid. 

Baca Juga: Heboh...Guru Terjerat Pinjol... Literasi Finansial Perlu Ditingkatkan....

Ketika murid menyampaikan perihal sering kesiangan ke sekolah karena mengikuti kajian di masjid selalu sampai siang, jawaban ustad adalah, "apakah kamu pilih dunia atau akhirat?".

Dengan pertanyaan balik yang diberikan Ustad, si murid tidak menjawab dan memilih menyerah pada keadaan. Murid menjadi korban keadaan dimana orang-orang dewasa tidak mengerti keadaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB