GORAJUARA - Shalat bukan hanya ritual tapi dapat selamatkan sekolah dari keburukan. Berbagai fitnah dapat menimpa sekolah karena sudah jadi karakter kehidupan dunia.
Pembiasaan shalat sebagai bagian dari Tujuh Kebiasaan Baik Anak Indonesia (7KAIH) bukan sekedar gerakan rukuk sujud. Shalat adalah wujud ketaatan manusia pada Tuhan Yang Perkasa.
Awam hanya melihat shalat sebatas pembiasaan gerakan rukuk sujud berulang-ulang. Jika dipahami secara mendalam dari Al Quran, shalat punya multi efek dalam kehidupan.
Baca Juga: Peringati Hari Korpri.... Awas Ingat Kembali Janji Korpri...
Di era teknologi informasi antara kejahatan dan kebaikan bisa terbalik. Kebaikan bisa terlihat jadi keburukan dan keburukan bisa jadi kebaikan. Sangat tergantung pada sudut pandang.
Namun dalam sudut pandang Allah, kebaikan tetap kebaikan dan kejahatan tetap kejahatan. Memahami shalat shalat berdasarkan penglihatan mata sangatlah terbatas.
Al Quran adalah firman Allah. Sudut pandang-Nya bisa digunakan oleh manusia untuk memahami mengapa Allah memerintahkan shalat.
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus. (Al Kautsar, 108:2-3).
Berbagai penelitian jurnal telah mengngkap shalat berkaitan dengan kemampuan intelektual. Orang-orang shalat punya kecerdasan intelektual tinggi.
Penelitian para lansia yang melakukan shalat lima waktu dan dzikir, memperlihatkan kualitas kehidupan lansia yang lebih baik.
Baca Juga: Hari Guru Nasional 2025, AKSI Mendorong Transformasi Pendidikan Unggul dan Maju
Fakta di lapangan, para lansia yang biasa disiplin melaksanakan shalat berjamaah di masjid, bangun pagi, mereka lebih sehat dan mampu melaksanakan shalat berjamaah di masjid.