GORAJUARA - Vee Chan Dosen dari NIE Singapura ketika berkunjung ke SMAN 15 Bandung mengatakan, "murid-murid di Singapura tidak dilatih untuk ahli mengerjakan soal".
Pernyataan ini dapat dikonfirmasi pada pernyataan menteri pendidikan Singapura, kurang lebih 10 tahun yang lalu. "Singapura tidak mencetak lagi generasi ahli mengerjakan soal ujian".
Vee Chan mengatakan pendidikan Singapura melatih murid-murid menjadi seorang enterprise, yaitu seorang pengelola informasi dan sumber daya dalam skala besar.
Baca Juga: Revitalisasi WC Sekolah... WC Bersih Cermin Warga Sekolah Sangat Peduli Kebersihan...
Dr. Toto Suharya, M.Pd., Sekjen DPP AKSI mengakui dari buku yang dibaca, Singapura sudah sejak lama mengubah arah pendidikannya.
Era kejuaraan-kejuaraan tes soal-soal olimpiade sudah tidak relevan. Soal-soal tes bisa dikerjakan dengan AI. Murid-murid sekarang lebih relevan diajak menyelesaikan masalah.
Modal dasar untuk menyelesaikan masalah adalah ilmu. Saat ini ilmu sudah menjadi milik publik. Fungsi sekolah bukan lagi mengajarkan ilmu, tetapi membantu megembangkan bakat dan minat.
Baca Juga: Sekolah Tidak Boleh Sembarangan Berikan Informasi... Pahami Prosedur Permintaan Informasi Publik....
Ketika seorang murid sudah memiliki kemampuan memperbaiki handphone, dan menghasilkan uang jutaan setiap bulan, murid tersebut perlu mendapat dukungan sekolah.
Tugas sekolah adalah memotivasi murid untuk mengelola kemampuannya menjadi profesional. Demikian juga dengan murid yang punya ketermpilan pangkas rambut.
Bagi guru murid-murid yang sudah menemukan bakatnya, tinggal mendorong terus untuk mengembangkan bakatnya menjadi lebih berkembang.
Baca Juga: Murid-Murid Terlihat Malas Shalat Dhuha... Rupanya Ini Penyebabnya...
Pembelajaran diarahkan bukan lagi pada materi-materi pelajaran yang kaku, tetapi harus disesuaikan dengan kebutuhan murid dalam mengembangkan bakatnya.
Konsep pendidikan di Indonesia dan Singapura tidak berbeda, pendidikan harus berpusat pada murid. Istilah guru mengajar matematika diubah menjadi mengajar murid matematika.