GORAJUARA - Ceu Popong dikenal sebagai tokoh nasional dari Jawa Barat. Di usianya yang sudah lanjut usia, Ceu Popong masih produktif memberi inspirasi kepada anak-anak muda.
Ceu Popong sudah tidak lagi menjadi anggota DPR RI. Beliau berkata, "dirinya telah menjadi kesalahan diri dari anggota DPR. Alasannya ingin memberi peluang kepada generasi muda.
Ceu Popong yang dikenal sebagai anggota DPR dari salah satu partai, tapi kini dirinya selalu dimintai nasihat oleh semua partai. Ceu Popong kini sudah jadi tokoh milik semua partai.
Baca Juga: Sekolah Gratis Untuk Siapa??
Ceu Popong kini tinggal di Bandung di jalan Cipaganti. Rumahnya tidak pernah sepi dengan tamu-tamu yang ingin berkonsultasi, terutama dari para generasi muda yang ingin berkarier di partai.
Ceu Popong selalu berpesan kepada generasi muda, menjadi anggota partai adalah "garis tangan". Sedangkan ikhtiar adalah usaha yang harus kita lakukan dengan maksimal.
Maksudnya Ceu Popong, para calon anggota parlemen yang sudah berikhtiar dengan keras, jangan sampai putus asa atau stres ketika gagal. Sebab hasil yang kita raih adalah “garis tangan” atau ketentuan Allah.
Baca Juga: Nabung Saham Bisa Dilakukan Anak-Anak SMP....
Semua yang kita peroleh di dunia ini tidak lain adalah kehendak Allah. Gagal atau sukses dalam berjuang semuanya ada di atas kehendak Allah atau "garis tangan"
Konsep berserah diri kepada ketentuan Allah, rata-rata jarang dipahami oleh generasi muda sekarang. Sehingga tidak sedikit yang stres ketika gagal dalam berjuang.
Ceu Popong juga mengatakan orang Sunda perlu mengubah budaya-budaya yang merugikan diri sendiri. Istilah Ceu Popong orang Sunda mah "bageur teuing" (terlalu baik).
Baca Juga: Bursa Efek Indonesia Wilayah Jawa Barat...Bisa Jadi Tempat Belajar Anak-Anak...
Artinya, karena bageur teuing orang sunda selalu merugikan dirinya sendiri. Contohnya, orang Sunda kalau ditawarin makan, selalu bilang sudah makan sekalipun dirinya lapar.
Budaya-budaya yang merugikan diri sendiri seperti ini harus diubah. Menjadi budaya terbuka dengan berani mengatakan yang sesungguhnya.