GORAJUARA - BPMP Bali menggelar kegiatan belajar bersama Forum Pemangku Kepentingan dengan Sekolah Penggerak Angkatan 2 dan 3 untuk Wilayah Kabupaten Badung dan Tabanan.
Kegiatan dilaksanakan sehari (Jumat, 19 Mei 20230) bertempat di Hotel Harris, Jalan Pura Merta Sari Sun Set Road Kuta.
Kegiatan dibagi dalam 4 kelas dengan peserta berbaur antara PAUD/TK, SD, SMP, SMA terdiri atas siswa, guru, Kepala Sekolah, orang tua, Komite Sekolah, dan Komite Pembelajaran di Sekolah Penggerak.
Baca Juga: Trik Psikologi: Udah Bertahun-tahun Masih Belum Move On? Yuk Kenali Apa yang Mesti Kamu Terima
Sebelum pembagian kelas, diawali dengan pembukaan secara pleno. Mewakili BPMP Bali, I Gede Mastika, S.P. mengatakan pentingnya kebersamaan antara pemangku kepentingan untuk meningkatkan mutu sekolah melalui tripusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat).
Sekolah di bawah intansi dinas pendidikan(kabupaten/kota/Provinsi/Kemendikbud Ristek) tidak bisa berbuat banyak tanpa dukungan orang tua dan masyarakat.
Itulah yang mendasari kegiatan ini diberi tajuk, “Kolaborasi Penguatan Forum Pemangku Kepentingan Program Sekolah Penggerak Kabupaten Tabanan dan Badung”, kata Mastika sembari mengingatkan agar kegiatan ini berlangsung dengan riang gembira tanpa melupakan substansi materi.
“Apalagi sebelum kegiatan dimulai, semua peserta sudah menandatangani fakta integritas sebagai wujud komitmen”, tambah Mastika.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Menggali Cerita Hidup Murid Husein Ali Guru Viral Pelapor Pungli CPNS di Pangandaran
Acara yang dibuka oleh Sekretaris Disdikpora Kabupaten Badung, Ir. I Gusti Bagus Adi Parwata,M.P. menekankan pentingnya keberlanjutan program sekolah penggerak karena dirasakan bermanfaat bagi kemajuan sekolah.
“Inisiatif sekolah muncul dari bawah secara sadar melalui Tes seleksi Kepala Sekolah dengan persyaratan ketat, sehingga tidak semua sekolah berkesempatan menjadi Sekolah Penggerak”, kata Sekdis Disdikpora Badung.
Dukungan juga terasa benar di kelas pembelajan dengan keseruan-keseruan.
Pasalnya tumben terjadi pembelajaran bersama peserta didik, guru, orang tua, komite sekolah, Kepala Sekolah, dan pelatih. Model kolaborasi yang mengingatkan kesadaran peserta sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Baca Juga: SMAN 2 Kuta Selatan Sandang Gelar Juara 2 Lomba Futsal SMA se Bali
“Di sini semua guru, semua murid. Semua belajar dalam posisi setara.