GORAJUARA - Pembukaan Kongres Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia (AKSI) V yang dipusatkan di Hotel Harris, Kota Bandung pada Kamis malam, 2 Oktober 2025, berlangsung meriah.
Rangkaian pembukaan Kongres AKSI V dimulai pada pukul 19.00 WIB diawali dengan pertunjukan seni budaya Jawa Barat berupa tari jaipongan yang dibawakan Angella Kusuma Widjaya, siswi kelas 8B SMP Negeri 61 Kota Bandung dengan lagu 'Udan Mas'.
Mengusung tema 'Transformasi dan Penguatan Kepemimpinan Kepala Sekolah Menuju Indonesia Emas', Kongres AKSI V yang menitikberatkan pada Penguatan Kepemimpinan Sekolah Angkatan II dibuka secara langsung oleh Dr. Iwan Junaedi, M.Pd., Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam seremoni Kongres V AKSI yang diikuti sekitar 300 kepala sekolah dari 26 Provinsi se-Indonesia, juga sebagai pemakalah utama Staf Khusus Mandikdasmen Bidang Komunikasi dan Media, Ma'ruf, S.Kom yang menyajikan materi tentang bijak dalam menyikapi media sosial.
Usai membuka Kongres AKSI V, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan Direktorat Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru, Dr. Iwan Junaedi, M.Pd., mengungkapkan, kepala sekolah itu harus menjadi bidang yang dihormati, sehingga dia bisa membawa perubahan pembelajaran di sekolah.
"Membawa perubahan tersebut, seperti seperti pendekatan pembelajaran mendalam, itulah merupakan bagian dari program Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah," kata Iwan kepada Gorajuara.com.
Jadi jelas Iwan, kepala sekolah harus mau belajar, mengembangkan diri dan mengembangkan sekolah yang dikelolanya.
Selain itu, ada beberapa aspek yang menjadi tugas kepala sekolah, di antara mengembangkan karakter peserta didik.
Baca Juga: Nadya Almira Akui Alami Luka Ini Usai Tabrak Adnan Syuhada, Bantah Dirinya sebagai Anak Jenderal
Sebagai contoh 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, lanjut Iwan, yakni bangun pagi, beribadah, olahraga, makan sehat, rajin belajar, bermasyarakat dan tidur cukup.
Kebiasaan tersebut menurut Iwan, bagian dari budaya positif di sekolah, demi membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan berakhlak mulia.
"Kalau kepala sekolah tidak mau jalan bisa stag, padahal kepala sekolah harus menjadi bagian dari inovasi, karena itu kami harus bermitra dengan Asosiasi Kepala Sekolah Indonesia dalam mensosialisasikannya," tutur Iwan.
Baca Juga: Daftar Pemain dan Karakter Jalinan Terlarang, Series 10 Episode yang Penuh Konflik Rumah Tangga