GORAJUARA - Sekjen DPP AKSI Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. mengatakan berinvestasi di saham jadi materi ajar terbaik untuk tingkatkan literasi finansial.
Berdasarkan penjelasan Kemendikdasmen, seseorang dengan literasi finansial baik lebih cenderung mengalokasikan dananya ke investasi yang dapat melindungi nilai uang dari inflasi.
Hal ini menunjukkan pentingnya pendidikan finansial untuk mendorong pengambilan keputusan keuangan yang lebih bijaksana dan mengurangi risiko utang (OECD, 2020).
Baca Juga: Mengapa Indonesia Negara Paling Sejahtera... Rahasia Indonesia Hidup Bahagia...
Sebaliknya, kurangnya pemahaman finansial membuat masyarakat rentan terhadap dampak inflasi yang mengakibatkan keputusan finansial merugikan, seperti terjebak dalam pinjaman konsumtif atau terlibat judol.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan anak-anak di keluarga yang memiliki masalah utang lebih rentan mengalami gangguan mental seperti stres, kecemasan, dan depresi.
Oleh karena itu, literasi finansial yang baik sangat penting untuk memastikan stabilitas ekonomi dan kesejahteraan psikologis dalam keluarga.
Baca Juga: Banyak Manfaat dari Program Berburu Buku Di Palasari... Pendidikan Karakter
Ketika literasi finansial rendah, masyarakat cenderung tidak mampu membuat keputusan keuangan yang cerdas serta tidak mampu menggunakan instrumen finansial dasar, seperti menabung dan berinvestasi.
Di sisi lain, literasi finansial yang rendah berkontribusi pada tingginya tingkat utang dan masalah keuangan negara (OECD, 2016).
Padahal keputusan finansial yang tepat dapat meningkatkan produktivitas perorangan dan pada akhirnya mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan (OECD, 2019).
Baca Juga: Semua Manusia Sempurna... Sayang Sekali Banyak Orang Tidak Memahaminya...
Studi yang dilakukan para peneliti menunjukkan hubungan positif antara investasi dan pertumbuhan ekonomi.
Tiap kenaikan 1 persen dalam investasi bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 1,339 persen.