GORAJUARA - Siswa-siswi di Amerika Serikat tidak bebas menggunakan ponsel di sekolah. Peraturan di sekolah sangat ketat di dukung para guru dan petugas keamanan.
Kisah ini disampaikan oleh Ni Made setelah mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat. Kisah Ni Made di Amerika Serikat dibagikan dalam bentuk tulisan 36 halaman.
Ni Made bercerita, salah satu hal yang sangat Made perhatikan selama mengikuti sekolah di Amerika adalah ketat dan tegasnya peraturan yang diterapkan.
Baca Juga: SMAN 15 Bandung Gagas Program Berburu Buku dan Berbagi Rezeki... Tetap Budayakan Baca Buku...
Khususnya dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekolah. Di sekolah, siswa/i dilarang keras menggunakan ponsel di dalam kelas, koridor (hallway), maupun toilet.
Ponsel boleh digunakan saat waktu istirahat. Jika ketahuan, biasanya guru akan langsung menegur dan bahkan bisa menyita ponsel tersebut sementara waktu.
Hal ini dilakukan agar fokus belajar siswa tidak terganggu dan pembelajaran berjalan dengan lancar. Ketika pembelajaran tidak ada siswa berani menggunakan ponsel.
Baca Juga: Pemikiran KDM Gubernur Jawa Barat... Masalah Kita Adalah Memisahkan Ketuhanan Dengan Kehidupan...
Selain itu, pengawasan terhadap asap rokok, siswa yang membolos (mabal), hingga kelompok siswa yang berkerumun tanpa alasan jelas juga sangat ketat.
Sekolah memiliki sistem pemantauan yang canggih dan staf keamanan yang aktif mengawasi setiap sudut sekolah.
Walaupun tidak sering, pernah terjadi satu hingga dua insiden keributan selama satu semester. Kejadian seperti ini sangat jarang terjadi di sekolah.
Baca Juga: Multitafsir Terhadap Ketentuan 20% Untuk Pendidikan... Ternyata Penyebabnya Hanya Satu Kata...
Insiden terjadi karena beberapa siswa yang memang secara perilaku cenderung "verbal" atau agresif secara terbuka, dan berani berselisih secara fisik atau lisan.
Namun demikian, sekolah merespons cepat dengan sistem keamanan yang solid, memastikan siswa lain tetap terlindungi dan kejadian tidak meluas.
