GORAJUARA - Dunia sedang darurat kemanusiaan. 50 ribu lebih korban Genosida di Palestina adalah manusia, mereka punya hak hidup dan perlindungan warga dunia.
Dunia butuh rasa kemanusian untuk menghentikan penderitaan rakyat Palestina di Gaza. Rasa kemanusiaan perlu dikampanyekan di dunia pendidikan.
Bangsa Indonesia dengan penduduk terbanyak nomor 4 di dunia, Dr. Toto Suharya, M.Pd. Sekjen DPP AKSI berharap bisa menyuarakan ideologi melalui kemanusian yang adil dan beradab.
Baca Juga: Guru dan Tentara adalah Tulang Punggung Negara... Guru Harus Diberi Kemampuan Bela Negara...
Ideologi Pancasila merupakan ciri karakter bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi rasa kemanusiaan. Bangsa Indonesia harus terlibat menghentikan genosida di Palestina.
Rasa kemanusiaan menjadi pelajaran amat penting di era teknologi ini untuk menjaga manusia tetap beradab dengan mengutamakan kemanusian dari pada kepentingan politik dan ekonomi.
Ideologi liberalis yang diusung Amerika Serikat tidak lagi menjanjikan kehidupan damai dan sejahtera bagi umat manusia. Liberalisme telah mematikan rasa kemanusiaan.
Untuk menghentikan kekerasan demi kekerasan yang terjadi di Gaza Palestina, guru-guru dapat membahas tentang kemanusian di kelas-kelas dengan peserta didik.
Kembalikan pendidikan kepada akal sehat, dimana tujuan pendidikan sesuai undang-undang, yang pertama yaitu membentuk karakter manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa.
Karakteristik manusia beriman kepada Tuhan yang maha esa tercermin dalam akhlak mulia. Manusia berakhlak mulia mampu menjalin hubungan baik dengan Tuhan, manusia, dan alam.
Baca Juga: KDM Gubernur Jawa Barat Keluarkan Kebijakan Hapus Pekerjaan Rumah Bagi Peserta Didik...
Manusia-manusia beriman kepada Tuhan yang maha esa, sangat menghargai kemanusiaan di atas kepentingan politik, ekonomi, dan kekuasaan.
"Dan barang siapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya." (Al Maidah, 5:32).