GORAJUARA - Kucing sekolah bikin resah, warga sekolah jadi pelayan kucing. Jumlah kucing bisa terus bertambah. Kencing dan berak di mana saja, di masjid, ruang guru, lobi, dan ruang kelas.
Sesekali kucing memang lucu, membuat kita kasihan. Rasa iba pada kucing hingga kami menyediakan makanan untuk kucing. Lama kelamaan kucing berkembang biak dan butuh banyak makan.
Dahulu nenek nenek moyang kita memelihara kucing, anjing, ayam, kambing, bebek, tujuan untuk saling memberi manfaat. Sekarang anjing dan kucing statusnya menjadi anggota keluarga.
Baca Juga: Tingkatkan Pendidikan Kewarganegaraan... KDM Gubernur Jawa Barat Siap Basmi Premanisme...
Dahulu kucing untuk dipelihara agar makanan-makanan sisa tidak mubajir. Memelihara anjing untuk menjaga keamanan, pelihara ayam, bebek, sebagai sumber protein.
Memelihara kambing untuk investasi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti modal usaha, nikah, sekolah, atau bangun rumah.
Zaman berubah, media informasi mempertontonkan orang pelihara anjing dan kucing sebagai gaya hidup. Jalan-jalan bersama anjing, dengan kanting gendong untuk kucing.
Saat ini, melihara anjing dan kucing motivasinya bukan lagi seperti dulu zaman nenek moyang, tapi sebagai bentuk gaya hidup berdasarkan tren yang terjadi di masyarakat.
Pelihara kucing dan anjing dulu dengan sekarang berputar 180 derajat. Sekarang kucing dan anjing naik kelas punya jatah makan dari anggaran rumah tangga.
Kucing dan anjing mandi pakai sabun, sakit dibawa ke dokter, dibelikan baju dan makanan kesukaannya. Kucing dan anjing jadi beban ekonomi keluarga.
Baca Juga: Orang-Orang Bodoh Banyak Berjasa... KDM Gubernur Jawa Barat Ungkap Jasa Orang Bodoh...
Kucing dan anjing jadi raja di rumah, makan disediakan berak dibersihin. Kembali soal kucing di sekolah, para petugas kebersihan protes karena kucing jadi beban kerja petugas kebersihan.
Ketika kucing lucu itu kencing dan berak di mana saja, maka para penggemar kucing teriak minta dibersihkan pada petugas kebersihan. Suatu hari kucing berak di depan kantor kepala sekolah.