GORAJUARA - Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. Sekjen DPP AKSI berpendapat pengajaran ilmu nabung saham wajib dimiliki siswa sejak dini.
Ilmu pengajaran di sekolah jangan sebatas mengajarkan ilmu pengetahuan. Ilmu yang diajarkan di sekolah harus mengandung harapan, optimisme, dan keterampilan hidup.
Ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah perlu diseleksi dan direvisi kembali untuk menghasilkan pengajaran berguna dan bermanfaat bagi siswa.
Baca Juga: Orang-Orang Bodoh Banyak Berjasa... KDM Gubernur Jawa Barat Ungkap Jasa Orang Bodoh...
Hampir 80% penduduk Indonesia mencari penghasilan dengan bekerja. Ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah kurang membekali siswa dengan keterampilan hidup di dunia nyata.
Ilmu nabung saham harus diberikan pada siswa-siswi yang disiapkan untuk bekerja. Ilmu nabung saham bisa membangun harapan siswa pekerja bisa hidup sejahtera di masa mendatang.
Para pekerja tidak akan bisa hidup sejahtera dengan upah UMR. Para pekerja dengan upah UMR hanya dirancang untuk jadi manusia kuli seumur hidup.
Baca Juga: Pendidikan Pemutus Mata Rantai Kemiskinan... Sekolah Rakyat Apakah Solusi?
Ilmu nabung saham bisa sedikit memberikan harapan bisa hidup lebih sejahtera di masa mendatang. Ilmu nabung saham bukan khusus untuk mereka yang jurusan ekonomi.
Ilmu nabung saham adalah ilmu hidup untuk semua orang. Nabung saham bukan perkara berapa modal uang yang harus dimiliki, dan berapa untuk yang harus diperoleh.
Sukses para penabung saham, masalah utama bukan di modal uang, tapi di keberanian untuk menabung, mengelola uang, konsiten, dan bersabar, dalam jangka panjang.
Baca Juga: Mengapa Ilmu di Sekolah Kurang Berguna... Simak Ini Dia Penyebabnya...
Menabung saham bukan urusan intelektual, tapi urusan kecerdasan emosional. Nabung saham bukan keterampilan menghitungkan uang, tapi bagaimana membangun karakter.
Orang Indonesia yang mayoritas mencari uang dengan bekerja, perlu dibantu dengan ilmu-ilmu pandai mengelola uang, agar para pekerja bisa punya harapan hidup sejahtera.***
