GORAJUARA - KDM Gubernur Jawa Barat dalam media sosial mengajak pendidikan kembali ke budaya baca buku. Gadget ternyata menjadi faktor penyebab menurunnya kecerdasan.
Ajakan KDM Gubernur Jawa Barat pendidikan untuk kembali baca buku masuk akal sehat. Bill Gate dalam buku biografinya mengatakan, "buku tidak tergantikan".
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., Sekjen DPP AKSI sangat mendukung ajakan KDM Gubernur Jawa Barat. Sebaiknya semua sekolah di Jawa Barat kembali membudayakan baca buku.
Menurut pengamatan Dr. Toto, penurunan kecerdasan siswa dapat disebabkan terlalu banyak mengonsumsi video-video pendek di media sosial.
Program membaca di SMAN 15 Bandung setiap siswa ditarget harus membaca 27 buku per tahun. Target ini ditentukan berdasarkan budaya baca siswa-siswi di negara maju.
Membaca buku melatih siswa-siswi berkonsentrasi belajar. Buku bebas radiasi, mudah di bawa ke mana-mana, murah, dan tahan lama.
Baca Juga: SMAN 2 Cimahi Tutup Kegiatan Smarttren... Peduli Kemanusiaan Untuk Palestina...
Keberadaan Gadget jika tidak dikendalikan bisa jadi senjata makan tuan. Alih-alih generasi kita bukan jadi manusia kreatif malah jadi manusia-manusia konsumtif.
Kebiasaan mengonsumsi video pendek dapat berpengaruh pada otak. Sebagaimana para ahli otak berbicara bahwa prilaku yang diulang-ulang akan jadi kebiasaan karena tersimpan di otak.
Kebiasaan konsumsi video pendek dapat membentuk kemampuan konsetrasi jadi singkat. Menurunnya kemampuan konsentrasi otak berpengaruh pada daya juang belajar siswa.
Baca Juga: Siswa Siswi Kristen Ikut Proyek Sosial Ramadan... Jual Barang Untuk Bagi Bagi Takjil...
Dari pengamatan, siswa-siswi tidak mampu bertahan dalam hitungan menit menyimak pembicara. Siswa-siswi sedikit-sedikit lihat Gadget dan tidak bisa tenang saat belajar.
Kembali pada budaya baca buku solusi terbaik untuk perbaiki kulitas pendidikan. Siswa-siswi dilatih fokus dan punya daya juang dalam belajar dengan membaca buku.***
