Fakta Anak-Anak Indonesia... Punya Keunggulan Suka Bangun Pagi...

photo author
- Kamis, 23 Januari 2025 | 11:17 WIB
Anak-anak sejak SD harus dilatih untuk berani bertanya (Gorajuara.com/dok AKSI)
Anak-anak sejak SD harus dilatih untuk berani bertanya (Gorajuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Anak-anak Indonesia ternyata sudah punya keunggulan. Anak-anak Indonesia sudah punya budaya bangun pagi. Survey dilakukan pada anak usia 4-6 tahun.

Lembaga riset internasional mengkonfirmasi anak-anak Indonesia dibanding anak Finlandia, China, dan Jepang, anak-anak Indonesia 11% bangun sebelum 05.30 dan 31,9% bangun pukul 6.00.

Sementara anak-anak di China, Jepang, dan Finlandia kebanyakan bangun jam 7.00. Selanjutnya anak-anak Indonesia menghabiskan waktu di PAUD selama 4 jam.

Baca Juga: SMAN 15 Bandung Siapkan Tiga Proyek Ramadan... Target Hasilkan Tiga Karya Kreatif...

Di Finlandia, Jepang dan China, rata-rata anak-anak mereka menghabiskan waktu 8 jam di PAUD. Pendidikan karakter menjadi pekerjaan rumah untuk didik anak-anak Indonesia.

Kebiasaan-kebiasaan anak Indonesia yang harus dibangun adalah kebiasaan sikat gigi, mandi, menjaga kesehatan tubuh, dan main bersama orang tua.

Dalam studi longitudinal, anak-anak yang bisa menguasai kebiasaan baik di usia 3-4 tahun memiliki kemampuan sosial emosional lebih baik pada usia 4-5 tahun.

Baca Juga: Guru SMAN 15 Bandung Tingkatkan Literasi Sesuai Bakat dan Prestasi Siswa... Begini Caranya...

Ibu-ibu di Indonesia memiliki kesamaan dengan ibu-ibu di Finlandia, dan China. Mereka menginginkan anak-anaknya bisa menyayangi keluarga. 

Di Jepang, ibu-ibu berharap anak-anaknya menjadi manusia mandiri dan punya pendapat sendiri. Orang tua di Indonesia memandang anak sebagai keturunan keluarga untuk masa depan.

Oleh orang tua di Indonesia, anak dipandang sebagai sosok yang bisa mengurus orang tua, dan mengabulkan cita-cita orang tua. Fakta ini menjadi keunikan di Indonesia.

Baca Juga: Ketakutan dan Ketamakan adalah Pengendali Ekonomi...Pendidikan Neuroekonomi...

Pandangan orang tua tentang anak di Indonesia terjadi di negara lain, tetapi tidak setinggi di Indonesia. Fakta-fakta hasil survey ini tidak membanding-bandingkan. 

Fakta ini hanya jadi sumber bahan pemikiran atau renungan bagaimana sebaiknya kita memperlakukan anak-anak.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Sumber: Dr. Muhammad Akil Musi dan Dr. Nurjanah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB