Pengajaran di SMAN 15 Bandung Harus Bermanfaat... Perencanaan Tahun Anggaran 2025...

photo author
- Jumat, 13 Desember 2024 | 16:08 WIB
Workshop Perencanaan Anggaran SMAN 15 Bandung (GoraJuara.com/dok AKSI)
Workshop Perencanaan Anggaran SMAN 15 Bandung (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - SMAN 15 Bandung melakukan worskhop perencanaan anggaran untuk tahun 2025. Targetnya pengajaran harus lebih bermanfaat bagi kehidupan siswa.

Salah satu faktor pemicu perubahan pada Kurikulum Merdeka adalah pola pengajaran dirasa kurang bermanfaat bagi kehidupan siswa. Pengajaran lebih bersifat tekstual tidak kontekstual.

Selanjutnya, Mendikbuddasmen Abdul Mu'ti mengarahkan pengajaran harus bermakna, membangun kesadaran, dan menyenangkan.

Baca Juga: Gelandangan di Amerika Serikat Meningkat... Amerika Menghadapi Masalah Sosial Akut...

Dr. Yudi Saparudin, M.Pd. Pengawas Pembina Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, hadir memberikan arahan agar modul ajar dibuat sederhana agar tidak memberatkan guru.

Dr. Yudi mengatakan, "membuat modul ajar cukup dengan tiga komponen, yaitu tujuan pembelajaran, langkah-langkah pengajaran, dan evaluasi pembelajaran".

Dr. Toto Suharya S.Pd., M.Pd. Kepala SMAN 15 Bandung berpendapat, tugas guru-guru ke depan adalah mengembangkan konten-konten pengajaran yang bisa bermanfaat langsung untuk siswa.

Baca Juga: Kesimpulan Guru BK... Pengajaran Shalat Dhuha Butuh Kecerdasan Intelektual...

Salah satu contoh konten pengajaran yang bisa dikaitkan dengan mata pelajaran relevan adalah pengajaran tentang investasi di pasar modal. Konten ini melatih dan mendorong siswa praktek.

Konten lainnya adalah konten pola hidup sehat. Pola hidup sehat bisa diajarkan dari berbagai sudut pandang. Matematika, kimia, fisika, sejarah, ekonomi, dan lain sebagainya.

Pengajaran pola hidup sehat dikembangkan dengan mengungkap masalah bebasis fakta dan data. Dengan memehami berbagai masalah siswa dituntut untuk memecahkannya.

Baca Juga: Sebanyak 12 Juta Penduduk Inggris...Hidup Dibawah Garis Kemiskinan...

Pengajaran terdahulu konten pengajaran hanya berhenti di kemampuan kognitif rendah. Saat ini pengajaran harus mengajarkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Pengajaran saat ini harus berbasis pada kemampuan identifikasi masalah, memecahkan masalah, merancang sebuah proyek, dan menyebarluaskan gagasan-gagasan baik yang dimilikinya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB