Perpustakaan di Sekolah Mengalami Keterbelakangan Mental... Supervisi Perpustakaan...

photo author
- Sabtu, 26 Oktober 2024 | 06:45 WIB
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, Sekjen DPP AKSI Supervisi Perpustakaan (GoraJuara.com/dok AKSI)
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd, Sekjen DPP AKSI Supervisi Perpustakaan (GoraJuara.com/dok AKSI)

GORAJUARA - Perpustakaan di sekolah mengalami keterbelakangan mental. Isi Koleksi buku perpustakaan mayoritas buku teks. Isi buku teks sudah terbelakang.

Materi-materi yang disajikan cenderung mengedepankan pendekatan konten kurang relevan. Buku teks tidak membantu guru dan para siswa untuk belajar mengedepankan nalar. 

Isi materi kurang menyajikan data-data nasional, internasional, yang menggambarkan realitas dunia dalam menghadapi perubahan di abad teknologi informasi.

Baca Juga: Kurikulum Merdeka Lanjutkan... Alasannya Rasional...

Soal-soal tes yang disajikan belum mengalami perubahan sebagaimana diharapkan menguji pada kemampuan nalar. Soal-soal masih barang lama yang di cetak ulang dengan label Hots.

Ruslan petugas perpustakaan SMAN 15 Badung mengatakan, ada kendala peminjaman buku non teks belum terpenuhi. Siswa lebih nyaman baca buku fisik dibanding digital.

Perpustakaan SMAN 15 Bandung menyediakan buku elektronik melalui aplikasi Edoo. Pembacanya jarang dan kurang tersosialisasikan kepada siswa.

Baca Juga: Saatnya Kita Belajar Banyak Ke Negeri China...Negeri China Tidak Seperti Dulu Lagi...

Akses anak perhari ke aplikadi Edoo hanya ada dua atau tiga orang. Belum optimal, alasannya anak anak ingin membaca buku fisik, karena baca di hp karena suka pusing.

Kendala dihadapi lainnya, guru kurang mempromoisikan baca buku. Aplikasi Edoo bisa menyajikan data realtime jumlah pembaca dan peminjam, harus dioptimalkan.

Ruslan sebagai petugas perpustakaan rajin perkenalkan e perpustakaan milik Bapusda, i pusnas, e perpusdikbud, bisa dikases gratis. Koleksi bukunya lebih banyak.

Baca Juga: Orang-Orang Sukses di Dunia Karena Punya Kebiasaan Hidup Kaya... Ini Rahasianya...

Untuk saat ini, menurut Pak Ruslan, tidak ada istilah tidak ada buku. Semua buku sudah tersedia gratis dengan mempromosikan perpustakaan digital yang tersedia gratis.

Permasalahan yang dihadapi di sekolah adalah promosi minat baca kurang gencar, sosialisasi keberdaaan perpustakaan digital jarang, inovasi tim TI untuk digitalasi manajemen perpustakaan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Plato

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Membaca SE Mendikdasmen Nomor 14 Tahun 2025

Kamis, 18 Desember 2025 | 15:24 WIB