GORAJUARA - Kepala sekolah satu ini tidak pernah berhenti berkreativitas. Dr. Bambang Supriyadi, M.Pd. masa pandemi lalu telah bertani duren dengan nama Virus Farm.
Kebun durennya diberi nama virus Farm sesuai dengan masa pandemi yang telah dialaminya. Setelah kurang lebih empat tahun kini kebun durennya sudah menghasilkan.
Informasi tentang berkebun selama ini didapat dari internet. Informasi bibit unggul, pengolahan, pemeliharaan beliau dapatkan dengan berselancar di internet.
Baca Juga: Kami Ingin Pendidikan Kita Jujur Dari Awal...Kick Off PPDB...
Setelah penelitian di internet mengenai berkebun duren, beliau sedikit melakukan analisa. Ternyata berdasarkan hasil analisanya, bertani duren bibit unggul sangat menjanjikan.
Selanjutnya dia memesan beberapa pohon duren duri hitam. Lahan kosong yang dia miliki diisi dengan beberapa tanaman pohon duren.
Setelah kurang lebih empat tahun, kini pohon durennya mulai berbuah. Tak tanggung-tanggung satu kilo duren duri hitam yang dia tanam dihargai Rp. 400.000. per kilo gram.
Baca Juga: Pesan Mas Menteri Buat Para Kepala Sekolah...Jadikan Merdeka Belajar Sebagai Gerakan...
Pohon durennya sudah mulai panen. Hasil dari panen pertama, dia bilang modalnya sudah bisa kembali. Sekarang menunggu panen yang kedua.
Panen duren kedua belum seluruh pohon berbuah, baru sekitar 30 persen. Buah-buah duren yang bergantung di pohon sudah ditandai oleh pembeli.
Dr. Toto Suharya, S,Pd. M.Pd, Sekjen DPP AKSI, mengapresiasi kreativitas para kepala sekolah dalam mengembangkan kewirausahannya. Ini jadi model kepala sekolah kreatif.
Baca Juga: Selamat Renata Diva Aretusha Jadi Finalis Putri Jawa Barat 2024...
Pengalaman kepala sekolah dalam berwirausaha bisa jadi contoh untuk pengembangan program-program kewirausahaan di sekolah. Memperkenalkan potensi alam Indonesia jadi bernilai guna.
Sudah saatnya para kepala sekolah melakukan berbagai uji coba praktek kewirausahaan di sela-sela tugasanya yang berat. Semoga banyak lagi kepala sekolah inspiratif di masa mendatang.***