GORAJUARA - Program inspiratif dari Kadisdik Provinsi Jawa Barat. Kepada Panitia Rakernas AKSI 2024 dan Pengurus DPP AKSI Kadisdik sampaikan melakukan hal kecil menyelesaikan masalah.
Dalam audiensi AKSI, Dr. Wahyu Mijaya, SHMSi. menyampaikan sebuah harapan kepada para kepala sekolah. Pendidikan karakter adalah fondasi dalam pendidikan.
Selain kita harus berprestasi di tingkat Internasional, namun jangan lupa pendidikan karakter berbasis kearifan lokal. Seperti contoh dalam bidang kebersihan lingkungan.
Baca Juga: Inspirasi Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Tidak Punya Meja Kerja....Adaftasi Abad 21...
Kadisdik berharap, sekolah-sekolah harus menampilkan lingkungan pendidikan yang bersih dan ramah lingkungan. Kata beliau, "melakukan program-program kecil tapi menyelesaikan masalah".
Sebagai contoh dalam upaya mengurangi sampah, kita budayakan siswa membawa tumbler ke sekolah. Program kecil ini jika dibudayakan berdampak langsung mengurangi sampah plastik.
Jika program ini dilakukan secara konsisten di sekolah-sekolah Jawa Barat, secara langsung produksi sampah akan berkurang. Efek lain, prilaku ramah lingkungan akan jadi budaya.
Baca Juga: Audiensi AKSI dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat...Menuju Rakernas AKSI 2024
Kehadiran AKSI yang anggotanya kepala sekolah antar jenjang, keberadaannya dibutuhkan. Untuk mencapai koordinasi kepala sekolah tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK, dan SLB.
Pendidikan karakter harus dimulai dari pondasi pendidikan paling bawah. Jika budaya membawa tumbler ini sudah terkoordinasi dilakukan dari level bawah, di level atas tinggal menguatkan.
Dr. Asep Tapip Yani, M.Pd. Ketua Umum DPP AKSI, sepakat. Program pendidikan karakter harus dimulai dari yang kecil tetapi menyelesaikan masalah. Dalam Rakernas, akan dibuat komitmen.
Untuk menyukseskan Rakernas AKSI 2024, Ketua Umum DPP AKSI mengundang Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat untuk hadir pada waktunya.***