GORAJUARA - Penguatan profil pelajar Pancasila menjadi kebutuhan di abad teknologi. Persinggungan antar suku, agama, dan bangsa, sangat rentan terjadi.
Dra. Neneng Hesty, M.Pd. guru SMAN 15 Bandung mengatakan upaya meningkatkan pemahaman siswa tentang profil pelajar Pancasila perlu terus di tingkatkan berkolaborasi dengan berbagai komunitas.
Komunitas Alienasi Bandung Cinta Damai (ABCD) mendedikasikan diri terlibat dalam penguatan profil pelajar Pancasila. Kamis, 21 September 2023 melakukan kegiatan di SMAN 15 Bandung.
Baca Juga: Dunia Pendidikan Jorok... Masalah Sampah Tak Kunjung Selesai...
Kegiatan berupa simulasi praktek baik sosok berprofil pelajar Pancasila dihadapan siswa-siswi SMAN 15 Bandung kelas X dan XII di Gedung Hanggar Harapan SMAN 15 Bandung.
Komunitas ABCD terdiri dari berbagai latar belakang profesi yang peduli kepada dunia pendidikan. kehidupan di kota Bandung yang heteregon membutuhkan edukasi-edukasi kebangsaan.
Melalui pemahaman pelajar Pancasil dari berbagai sudut pandang, dapat membuka pemikiran siswa-siswi bahwa kehidupan yang beraneka ragam adalah kenyataan hidup yang pasti dialami.
Baca Juga: KCD Wilayah VII Gagas GSM untuk Tingkatkan Kreativitas...Berbasis kearifan Budaya Sunda...
Dr. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd. mengatakan keberagama harus melahirkan budaya-budaya ramah dan toleran. Pemahaman semua manusia sama sebagai ciptaan Tuhan, harus diimplementasikan.
Implementasi pemahaman bahwa semua manusia sama sebagai makhluk Tuhan, dapat diwujudkan dengan penghargaan kepada sesama manusia tanpa melihat perbedaan suku dan agama.
Tuhan sudah menciuptakan manusia dengan bentuk yang terbaik. Atas dasar itu, apapun bentuk rupa yang kita saksikan saat ini, merupakan bentuk ciptaan Tuhan yang terbaik.
Baca Juga: Ada Kisah Unik Perjalanan Grup Angklung SMAN 15 Bandung Menuju Juara...
Menghargai manusia tanpa melihat bentuk fisik dan latar belakang suku atau agama, sama dengan menghormati dan menghargai karya Tuhan.
Visi SMAN 15 Bandung mewujudkan karakter unggul, religius, dan ramah. Pendidikan fokus pada pembentukkan karakter berbasis agama dan membangun kehidupan damai dan prilaku ramah.***