GORAJUARA – Kepala Pusat Pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Bandung II Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jawa Barat, Ade Sukalsah mengatakan bahwa warga kota Bandung jadi yang paling taat bayar pajak di wilayah Jawa Barat.
Ade Sukalsah menyatakan sudah sekitar 90 persen warga kota Bandung membayar pajak dan menunaikan kewajibannya. Hal ini juga yang membuat warga kota Bandung menjadi yang paling taat bayar pajak di wilayah Jawa Barat.
Sedangkan hanya sekitar 10 persen saja warga kota Bandung yang masih belum menunaikan pajaknya. Jadi sudah bisa dikatakan yang paling taat bayar pajak di wilayah Jawa Barat.
"Rata-rata yang menunggak itu ada 10 persen. Sudah bisa dibilang Kota Bandung ini tingkat taat pajaknya bagus. Malah paling kecil (penunggaknya) se-Jawa Barat," ucap Ade.
Hal itu juga disampaikan oleh Ade Sukalsah kala bersilaturahmi ke Balai Kota Bandung pada Senin 11 April 2022.
Ade juga menjelaskan sudah menyiapkan beberapa langkah yang telah diambil Bapenda Jawa Barat untuk meningkatkan kesadaran membayar pajak di kota Bandung.
Salah satu langkah yang telah ia siapkan untuk meningkatkan kesadaran bayar pajak di kota Bandung adalah dengan kembali melakukan penelusuran door to door melalui operasi gabungan dan operasi terpadu.
"Layanan juga kita tambah, lewat Mal Pelayanan Publik (MPP), ada juga Gerai Pelayanan Publik (GPP). Kegiatan insidental seperti samsat sore juga kita lakukan. Seluruh kegiatan intensifikasi ini untuk mengurangi tunggakan yang terjadi," paparnya.
Ia juga mengaku telah bekerja sama dengan seluruh kecamatan di kota Bandung. Sehingga penelusuran bisa dilakukan sampai ke wilayah-wilayah terpencil.
"Penelusuran ini juga didukung dengan perangkat Samsat Gendong. Itu perangkat dengan tas digendong sambil naik motor untuk masuk ke daerah pelosok-pelosok yang sulit diakses samsat mobil," jelas Ade.
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) menjadi beberapa jenis pajak yang ditarik oleh Bapenda Jawa Barat.
Ade juga menuturkan bahwa Bapenda Jawa Barat telah menyediakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau QR code. Meski memang masih memiliki batas nominal tertentu.
"Pajak kendaraan bermotor ada dua sektornya PKB dan BBNKB terbesar se-Jabar ini kita targetnya Rp2 triliun," imbuhnya.