3. Obsessive-Compulsive
Ciri-ciri Obsessive-Compulsive (OCPD): suka sama detail, aturan, daftar, urutan, pengelompokkan, jadwal, perfeksionis, kaku, keras kepala, harus sesuai keinginan, super teliti (terutama tentang uang & kerapihan), dan harus sesuai standar/etika.
Baca Juga: Update: Changmin TVXQ Rilis Tanggal dan Foto Teaser Untuk Moment Comebacknya di Tahun 2022
Baca Juga: Spirit Doll di Indonesia Itu Jelangkung, Datang Tak Diundang Pulang Tak Diantar
Orang dengan OCPD bisa gelisah kalau melihat ada yang tidak simetris/ berimbang atau kalau jadi bos/guru mengharuskan setiap orang bekerja dengan caranya (cara si orang dgn OCPD).
Kalau ada yang salah dikit, ia bisa uring-uringan dan jadi tidak produktif.
Ciri-ciri di atas memang ada di DSM (buku yang membantu untuk diagnosis pasien), tapi seyogyanya untuk tidak self-diagnose atau melabel orang lain mengalami PD tertentu. Karena lagi-lagi perlu diagnosa professional.
Tapi yakinlah bahwa pasti ada beberapa orang di sekitar kita yang mempunyai ciri-ciri PD. Kenyataannya, orang dengan PD memang banyak dan ada di sekitar kita.
Baca Juga: Ada Beragam Rupa Manusia di Alam Kubur
Baca Juga: Mengintip Selera Musik Presiden Baru Chili, dari Deftones Hingga Taylor Swift
Apakah mereka bisa berubah? Mungkin berubah tapi tidak mudah. Namanya juga kepribadian ya, apalagi kalau ada faktor genetik dan lingkungan yang tidak mendukung. Satu-satunya cara paling do-able adalah dengan menerima dan memahami.
Tapi, kalau mau dicoba untuk dilakukan psikoterapi ya lebih ada kemungkinan untuk berubah.
Misalnya, orang dengan Ansos PD bisa diterapi agar kedepannya tidak kembali berbuat kriminal; atau orang dengan Dependent PD dilatih menjadi lebih mandiri dengan CBT (Cognitive Behavioral Therapy).***