GORAJUARA - Sebagaimana yang kita ketahui bahwa pandemi ini memaksa semua kegiatan beralih menjadi di dalam jaringan, termasuk pendidikan.
Semua pelajar di Indonesia diharuskan untuk belajar dari rumah.
Dengan demikian, sudah tentu kita sebagai orang tua harus mendampingi proses belajar anak.
Permasalahan yang muncul kemudian adalah kebingungan para orang tua dalam mendampingi proses ini, karena tidak semua orangtua memiliki kemampuan untuk mengajar, atau sekadar menjelaskan kepada anak mengenai materi yang harus dipahami.
Lalu, apa yang sebaiknya menjadi fokus kita bersama untuk mengatasi hal ini?
Karena pada dasarnya perkembangan anak dalam pembelajaran tidak hanya menjadi tanggung jawab orangtua, akan tetapi guru dan dinas pendidikan setempat.
Baca Juga: Trending di Twitter, Tiga Anakku Diperkosa dan Kasus Malah Ditutup
Hal yang paling utama untuk mengatasinya adalah menyesuaikan ekspektasi.
Banyak guru yang kemudian menekankan pada kurikulum yang harus tetap berjalan sesuai rencana yang telah dibuat.
Padahal, pada kenyataannya, saat ini adalah bukan saat yang tepat untuk membicarakan tentang kriteria ketuntasan, indikator pembelajaran, ataupun beban kurikulum yang tidak bisa dipenuhi dalam keadaan online.
Dengan belajar di rumah, setiap anak akan memperoleh dukungan pengajar yang berbeda (dalam hal ini orang tua) dan interaksi antarsosial yang semakin sedikit.
Hal ini tentu saja tidak akan dapat menggantikan proses pembelajaran seratus persen.
Justru, pemahaman mendalam mengenai wabah, kemampuan dalam menjalani kehidupan sehari-hari, menjaga semangat ditengah pandemi, dan beberapa topik lainnya yang sangat dibutuhkan oleh anak inilah yang harus ditekankan dalam pendidikan saat ini.
Baca Juga: Allah SWT Mengharamkan Neraka Bagi Orang yang Mengamalkan Sholat Sunnah Ini
