GORAJUARA – Pada hari kiamat nanti, amalan pertama yang akan ditanyakan atau dihisab adalah sholat. Begitu pentingnya sholat ini maka mendapat tempat paling utama yang akan ditanyakan Allah SWT di Hari Pembalasan nanti.
Hal ini disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Tirmidzi dari Abu Hurairah yang disebutkan juga oleh An Nasa'i, diungkapkan bahwa amalan yang pertama kali dihisab adalah sholat. Hadis ini menurut Al Hafizh Abu Thahir merupakan hadis yang shahih.
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba di hari kiamat adalah sholatnya. Maka, jika sholatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta'ala berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah.' Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari sholat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya." (HR. Tirmidzi dan An Nasa'i).
Baca Juga: Kolaborasi Antarumat Beragama di Kota Bandung, Sangat Efektif Mempercepat Vaksinasi Covid-19
Betapa maha pentingnya amalan sholat di Yaumil Hisab nanti, maka sudah sepantasnya jika umat Islam harus memperbaiki sholatnya agar mendapat tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
Dalam surat Al Baqarah ayat 45, Allah SWT berfirman yang artinya, “"Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu."
Demikianlah Allah SWT telah menetapkan, betapa mulianya orang yang mampu menjadikan sabar dan sholat sebagai penolong bagi manusia selama di dunia hingga hari akhir nanti.
Salah satu amalan sholat yang bernilai ganjaran sangat istmewa dari Allah SWT adalah amalan sholat sunnah yang dilakukan empat rakaat sebelum sholat zhuhur dan empat rakaat sesudahnya.
Baca Juga: 30 Panti Sosial di Kota Bandung Memperoleh Kucuran Paket Sembako
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menjaga sholat 4 rakaat sebelum zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah mengharamkan neraka baginya.” (Hadis riwayat Tirmidzi, No. 428, Ibnu Majah No. 1160).
Rasulullah SAW selalu mengerjakan dan jarang sekali meninggalkan salat sunah empat rakaat sebelum sholat zhuhur dan empat rakaat sesudahnya.
Hal ini tentunya menjadi petunjuk bahwa salat sunah empat rakaat sebelum dan sesudah sholat dzuhur hukumnya adalah sunah muakkadah, yakni sunah yang sangat dianjurkan.
Melihat betapa istimewanya posisi sholat sunnah empat rakaat sebelum sholat zhuhur dan empat rakaat sesudahnya, mari kita berlomba-lomba mengamalkannya.
Baca Juga: Dinilai Sudah Sangat Meresahkan Masyarakat, Pemkot Bandung Nyatakan Perang Kepada Rentenir
Namun jangan lupa pula untuk mengerjakan sholat wajib dan sunnah lainnya serta amalan-amalan lainnya, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Al-Qur’an dan dianjurkan Rasulullah SAW. Wallahu a’lam bishawab.***
