GORAJUARA - Pada tahapan usia tertentu, kita akan mengalami suatu fase yang bernama dinamika psikologi pertemanan yang berubah-ubah.
Ketika SMP sampai dengan SMA, kita dihadapkan dengan pertemanan yang cukup banyak secara kuantitas.
Hal ini kemudian akan berubah ketika kita memasuki dunia perkuliahan.
Semua orang menjadi sibuk dengan aktivitas masing-masing.
Oleh karena itu, secara kuantitas, jumlah teman dekat akan mengalami penurunan yang drastis.
Baca Juga: Ciri Khas SMAN 1 Rajagaluh, Majalengka Mengedepankan Budaya Ligkungan Kerja Bersih
Kita mungkin hanya akan memiliki satu atau dua teman dekat yang senantiasa menemani proses perkuliahan kita.
Segala aktivitas mungkin dilakukan bersama, seperti ngampus bareng, ngekos bareng, dan lain-lain.
Ketika kita berpindah dari fase perkuliahan menjadi pascakuliah, mungkin jumlah teman dekat kita pun akan berkurang.
Pada fase ini, cakupan pertemanan akan semakin luas. Akan tetapi, pertemanan dekat yang dengannya kita merasa memiliki rumah baru akan menjadi suatu hal yang sulit untuk dimiliki.
Terlebih lagi jika satu persatu teman kita menempuh jenjang pernikahan. Maka hubungan pertemanan akan semakin sulit terjalin.
Baca Juga: Belajar Pencak Silat Bukan untuk Jagoan, Tetapi Harus Dilandasi dengan Niat Melestarikan
Pertanyaan besarnya adalah, normalkah bila jumlah teman kita akan semakin berkurang dari hari ke hari?