Hanya saja, generasi milenial akan sedikit bersikap lebih keras terhadap orang-orang yang tidak mendukung kesehatan mental mereka.
Baca Juga: Mulai 1 Oktober, Tugas DLHK Kota Bandung Semakin Berat, Ada Apa Ya, Perlu Disimak Nih
Orang yang lebih tua dari mereka, atau yang kita sebut gen z, selalu mengutamakan nilai-nilai.
Tak sedikit dari mereka yang belum melek soal kesehatan mental.
Itulah yang menjadi alasan bagi generasi milenial untuk 'menghindar' dari mereka, yang kemudian menimbulkan kesan tidak sopan.
Selain dua hal tersebut, generasi milenial juga dipandang sebagai generasi yang 'baperan'.
Mereka dipandang sebagai generasi yang selalu melibatkan emosional dalam segala hal, sehingga cenderung tidak profesional.
Padahal, pada kenyataannya, kemajuan teknologi dan informasi ini memberikan suatu kesempatan untuk generasi millenial menumpahkan segala keluh kesah, salah satunya adalah media sosial.
Dengan media sosial ini, generasi muda dapat meluapkan segala emosi yang ada dalam diri mereka agar tetap sehat secara mental.
Lalu, bagaimana cara agar kita sebagai generasi millenial dapat terhindar dari stigma tersebut?
Baca Juga: Pemkot Bandung Dorong UMKM Sebagai Sektor yang Tahan Terhadap Krisis dan Pandemi
- Belajar open minded
Kita harus belajar untuk membuka kepedulian kita terhadap lingkungan sekitar. Jangan sampai kemajuan teknologi ini membuat kita menjadi generasi yang acuh tak acuh terhadap masyarakat. Dengan ini, kepedulian kita akan meningkat dan tidak akan dipandang sebagai generasi yang tidak memiliki sopan santun.
- Gunakan medsos secara bijak
Medsos ini pedang bermata dua. Jika kita memanfaatkannya dengan baik, maka hal itu akan mempermudah hidup kita. Akan tetapi, jika digunakan dengan cara yang salah, maka hal tersebut akan memberikan masalah baru bagi kita. Untuk itu, gunakan medsos sebijak mungkin.
Baca Juga: Ayo Bebaskan 480.000 Jiwa Warga di Jawa Barat di Lima Kabupaten dari Kemiskinan Ekstrem