Personalisasi konten dan penawaran
Pertama, segmentasi dapat diterapkan secara langsung pada penyusunan konten dan penawaran.
Dengan demikian, bisnis dapat menghadirkan kesan bahwa mereka mampu memenuhi kebutuhan pada masing-masing segmen.
Konten dan penawaran tersebut dapat dilakukan melalui pengiriman pesan kampanye berisi rekomendasi produk, iklan interaktif, hingga penawaran khusus dengan jangka waktu
tertentu.
Baca Juga: Putus dengan Erika Carlina, DJ Bravy Ungkap Hubungan yang Tak Selalu Mulus dengan sang Aktris
Saluran pemasaran yang disesuaikan
Tidak semua segmen pelanggan aktif pada saluran komunikasi yang sama, di mana beberapa lebih responsif melalui e-mail, sementara yang lain lebih aktif di WhatsApp atau media sosial.
Oleh karena itu, sebagai diferensiasi, bisnis perlu memilih saluran pemasaran berdasarkan kebiasaan konsumsi media tiap segmen.
Selain media yang digunakan, penggunaan bahasa juga perlu diperhatikan oleh pemilik bisnis saat mendekati audiens.
Jika saluran komunikasi yang digunakan lebih dari satu, maka diperlukan platform yang mampu mengintegrasikan seluruh pesan yang masuk dalam satu wadah agar tetap konsisten.
Pengujian A/B antar segmen
Selanjutnya, segmentasi pelanggan juga membuka peluang untuk melakukan eksperimen pemasaran yang lebih terarah.
Dalam hal ini, bisnis dapat melakukan A/B testing pada masing-masing segmen untuk menemukan strategi yang paling tepat.
Misalnya, pemilik bisnis dapat menguji konten yang paling efektif untuk masing-masing segmen atau menyesuaikan harga dan promosi berdasarkan respon pelanggan.