GORAJUARA - Leen Shaleh (25), seorang wanita asal Gaza, Palestina mendapat kesempatan untuk memaparkan keadaan didalam penjara Israel dalam acara bertajuk “International Conference of Palestine in Kuala Lumpur, Sabtu, 11 Februari 2023 kemarin.
Dihadapan banyak orang; termasuk anak-anak sekolah yang turut hadir dalam acara International Conference of Palestine in Kuala Lumpur tersebut, Leen Shaleh yang juga seorang mantan tahanan tentara zionis Israel, menjelaskan kondisi penjara.
Leen Shaleh menjelaskan dengan sederhana melalui gambar kondisi penjara yang ia lukis di papan tulis.
Baca Juga: Lagi, Tawanan Palestina Meninggal Dunia di dalam Penjara Karena Penelantaran Kesehatan!
Terdapat gambar jumlah statistik tawanan, mereka yang dipaksa masuk ruang isolasi, aksi menahan lapar untuk kebebasan, perbedaan di mata hukum bagi tawanan Palestina dan Israel, serta penyebab warga Palestina yang menjadi tawanan administratif.
“Untuk tawanan administratif, ini hanya bikin-bikinan Israel saja. Mereka akan menawan tanpa peringatan, lalu menjebloskan ke dalam penjara,” cerita Leen Shaleh seperti dikutip Gorajuara dari akun Instagram @smart_171 dan @baikberisik, Senin, 13 Februari 2023.
Leen Shaleh mengatakan bila tawanan begitu saja ditangkap, tanpa ada alasan yang jelas.
Tentara zionis Israel hanya bisa mengatakan bila penangkapan itu merupakan “top secret”.
Padahal, warga Palestina yang ditangkap tak melakukan apa-apa.
Tujuannya mereka hanya untuk melunturkan semangat warga Palestina.
Leen Shaleh juga bercerita tentang temannya kini masih menjadi tawanan tentara zionis Israel.
Sudah sembilan bulan sejak temannya tak diperbolehkan bertemu dengan keluarganya dan tak ada yang tahu bagaimana keadaannya sekarang.
Selain itu, ia berbagi cerita mengenai anak Palestina yang ditawan saat hendak melakukan ujian.