GORAJUARA - Menteri Keamaan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, menunjukkan kekejamannya kepada rakyat Palestina; khususnya warga yang ditawan di Yerussalem.
Yang terbaru, Itamar Ben Gvir menghentikan semua pabrik roti untuk beroperasi, padahal pabrik roti tersebut sengaja didirikan untuk membuat roti bagi para tawanan Palestina.
Di dalam Penjara Rimon dan Ketziot; tempat tawanan Palestina berada, terdapat pabrik roti yang dibuat tawanan dan dibagikan ke sesama tawanan, seperti yang dikutip Gorajuara dari Middle East Eye.
Namun, setelah keberadaan pabrik roti tersebut diketahui oleh Itamar Ben Gvir, dia langsung memerintahkan penghentian pabrik.
Bahkan tindakan Itamar Ben Gvir sempat ditentang oleh Layanan Penjara Israel (IPS) dengan mengatakan bahwa mereka tak mengerti logika Menteri Keamaan Nasional Israel tersebut untuk menghentikan pabrik.
Usut punya usut, dilansir Gorajuara dari Middle East Eye, Itamar Ben Gvir menargetkan agar tawanan Palestina tidak mendapatkan “keuntungan” dan “kesenangan”.
Perintah tersebut dikeluarkan Itamar Ben Gvir saat baru saja dilantik dalam pemerintahan baru Netanyahu.
Perbuatan tersebut pun dikritik oleh kelompok hak asasi manusia dan Otoritas Palestina (PA).
Kementerian Urusan Tawanan dan Mantan Tawanan Palestina juga turut mengutuk keputusan Itamar Ben Gvir yang dikenal ekstremis terhadap warga Palestina; termasuk tawanan.
Lebih kejamnya lagi, sesaat setelah Itamar Ben Gvir memberi perintah untuk menutup pabrik roti, Itamar Ben Gvir memamerkan dirinya sedang makan roti yang baru dibuat.
Melakui akun TikTok pribadinya, ia mengatakan bila tak boleh membuat roti di penjara ktziot dan Nafha.
“Nah, sekarang saatnya makan roti yang baru saja dibuat. Teroris tidak boleh mendapatkan roti baru,” katanya sambil tersenyum dan mengambil sebuah roti. ***