GORAJUARA - Filipina menuduh China berusaha mencegah penjaga pantainya memasuki sebuah atol di Laut China Selatan yang disengketakan dengan mengarahkan sinar laser tingkat militer ke kapal dan melakukan manuver berbahaya.
Penjaga Pantai Filipina (Philippines Coast Guard) mengatakan awak kapalnya, Malapascua, bertemu dengan kapal penjaga pantai China pada 6 Februari 2023, ketika mereka berada sekitar 10 mil laut (18,5 km) dari Ayungin Shoal, yang juga dikenal sebagai Second Thomas Shoal.
Kapal China itu menyorotkan laser dua kali ke Malapascua yang menyebabkan kebutaan sementara bagi awaknya di anjungan, kata penjaga pantai dalam sebuah pernyataan di Facebook pada Senin.
Baca Juga: Daftar Pemain Series KATARSIS, Lengkap dengan Sinopsis dan Jadwal Tayang
"Kapal melakukan manuver berbahaya dan Malapascua mengubah jalurnya menuju Pulau Lawak", kata PCG.
Beting Ayungin terletak sekitar 105 mil laut (195km) barat laut provinsi Palawan, Filipina di Kepulauan Spratly yang disengketakan.
Ini adalah rumah bagi sekelompok kecil tentara Filipina yang tinggal di atas kapal era Perang Dunia kedua yang berkarat yang dikenal sebagai Sierra Madre, yang sengaja dikandangkan di sana pada tahun 1999 untuk menggarisbawahi klaim Filipina atas rantai pulau tersebut.
“Pemblokiran yang disengaja terhadap kapal-kapal pemerintah Filipina untuk mengirimkan makanan dan perbekalan kepada personel militer kami di atas kapal BRP SIERRA MADRE adalah pengabaian terang-terangan, dan pelanggaran yang jelas, hak-hak kedaulatan Filipina di bagian Laut Filipina Barat ini,” kata pernyataan itu.
PCG mengatakan China juga telah mencegah kapalnya mendekati beting pada Agustus.
Ketegangan telah meningkat di sekitar Beting Ayungin, yang terletak di dalam Zona Ekonomi Eksklusif Filipina, sebelumnya.
Baca Juga: Main Games Berkhayal di Tonight Show, Eyang Titiek Puspa Ingin Bisa Rampok Bank
Pada November 2021, tiga kapal dari penjaga pantai Tiongkok memblokir dan menembakkan meriam air ke dua kapal Filipina yang memaksa mereka membatalkan rencana mereka untuk memasok Sierra Madre.
China menjadi semakin tegas atas klaimnya atas hampir seluruh Laut China Selatan, mengembangkan pangkalan militer di singkapan berbatu dan mengerahkan penjaga pantai, milisi maritim dan kapal penangkap ikan untuk mendukung klaimnya.
