Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai Pondok Jawa seperti Kyai Haji Hasyim Asy'ari, Kiai Haji Wahab hasbulloh serta Kyai Pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka.
Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi makin hari makin teratur.
Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya 6.000 hingga 16.000 pejuang dari pihak Indonesia telah gugur dan 200.000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya.
Sedangkan korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600 hingga 2000 orang.
Baca Juga: Son Heung Min: Membela Korea Selatan di Piala Dunia 2022 Adalah Impian Saya
Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan.
Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil menjadi korban pada 10 November ini kemudian ditetapkan oleh Presiden Insinyur Soekarno pada tahun 1946 sebagai hari Pahlawan.
Terima kasih untuk seluruh perjuangan pahlawan Indonesia atas jasa-jasanya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah.
Alfatihah untuk mereka semua yang telah berjuang untuk negara tercinta Indonesia. ***
Anda ingin mendapatkan berita update setiap hari dari Gorajuara.com. Ayo gabung di Grup Telegram “Gorajuara.com News”, caranya klik link https://t.me/gorajuaranews, Kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.