Apa Sebenarnya Yang Terjadi Saat Anak Batuk Dan Pilek ? Haruskan Mengkonsumsi Obat Sirup?

photo author
- Selasa, 25 Oktober 2022 | 07:30 WIB
Haruskah Mengkonsumsi Obat Sirup Saat Anak Batuk? (Gorajuara.com/Dok: Twitter @nordstelo)
Haruskah Mengkonsumsi Obat Sirup Saat Anak Batuk? (Gorajuara.com/Dok: Twitter @nordstelo)

GORAJUARA - Meningkatnya penyakit gagal ginjal akut misterius pada anak menyebabkan ditarik dan dilarangnya penggunaan obat sirup untuk anak.

Selama bertahun-tahun obat sirup digunakan untuk mengobati berbagai macam penyakit baik demam, batuk, pilek maupun sebagai tambahan suplemen dan vitamin.

Kemenkes RI, BPOM RI dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menghimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit gagal ginjal akut misterius.

Baca Juga: BPOM RI Berikan Penjelasan Terkait Informasi Hasil Pengawasan dan Rilis Daftar 133 Obat Sirup Aman diminum

Obat sirup paling banyak beredar dipasaran adalah obat penurun panas atau parasetamol, obat batuk, suplemen dan vitamin.

Lalu apakah ada alternatif pengobatan selain pemberian  obat sirup ketika anak menderita batuk dan pilek?

Batuk adalah respon alami tubuh untuk mengeluarkan zat dan partikel dari dalam saluran pernapasan agar tidak masuk ke saluran napas bawah.

Baca Juga: Penggunaan Etilen Glikol dan Dietilen Glikol Pada Obat Sirup Diduga Jadi Penyebab Gagal Ginjal, Benarkah?

Berikut fakta tentang batuk dan pilek yang orang tua harus  ketahui dan tindakan apa yang harus dilakukan ketika anak batuk dan pilek:

1. Kuman menyerang jalan nafas
2. Lendir terbentuk menangkap kumannya
3. Batuk adalah proses alami pembuangan kuman
4. Batuk pilek ringan bukan lawan kita, batuk pilek ringan adalah kawan kita, mencegah kuman di saluran pernafasan
5. Jangan panik karena tidak ada obat sirup
6. Perbanyak minum dan bersihkan hidung

Baca Juga: Kemenkes Larang Apotek Jual Obat Sirup, dr Richard Lee Buktikan ke Tujuh Tempat Ini dan Hasilnya

Menurut IDAI  batuk dan pilek ringan pada anak dapat ditangani dirumah tanpa menggunakan obat sirup.

Dalam bidang kedokteran, ada dua macam terapi yaitu  terapi tanpa obat dan terapi dengan obat.

Penanganan awal biasanya dilakukan dengan terapi tanpa obat, tetapi harus selalu dipantau dan dievaluasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Wulan Dini

Sumber: Twitter

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini