GORAJUARA – Banyak muncul pemberitaan jika tahun 2023 ekonomi dunia akan dilanda krisis yang begitu buruk bahkan gelap.
Hal ini juga diutarakan oleh Presiden Jokowi dalam suatu pertemuan, bahwasanya beliau mendapatkan kabar tersebut langsung dari PBB.
Pasalnya semenjak tahun 2020 terjadi pandemi Covid-19 dunia menghadapi kelambatan ekonomi hingga menghadapi krisis.
Setelah pandemi mulai mereda, dunia dihadapi dengan perang antara Rusia dan Ukraina hingga menyebabkan berbagai kebijakan politik terhadap Rusia.
Rusia yang kena embargo oleh Eropa dan juga beberapa negara tentunya tidak tinggal diam hingga memutuskan pasokan migas ke kawasan Eropa. Eropa yang bergantung energi dari Rusia dihantui bayang-bayang krisis energi dan listrik. Apalagi Eropa saat ini sedang mengalami krisis terutama negara Inggris yang tengah alami krisis serta kepergian Ratu Elizabeth II yang juga berdampak pada ekonomi Inggris.
Dikutip gorajuara.com dari YouTube Raymond Chin bahwa untuk menurunin inflasi, negara harus melakukan tightening yaitu menaikkan suku bunga. Ketika itu terjadi, ekonomi dan kredit akan mengalami perlambatan.
Baca Juga: Teori One Piece: Gawat! Nico Robin Bakal Diculik CP 0 di Negeri Masa Depan?
Ini juga berdampak kepada perusahaan seperti start up bisa-bisa mereka akan melakukan PHK besar-besaran untuk bisa bertahan saat terjadi krisis.
Jerome Powell adalah Ketua Federal Reserve Amerika Serikat bahwasanya dengan adanya isu krisis ekonomi ini dia mengetahui bahwa kalau misalkan ekonomi krisis dan harus rebound.
Dikutip gorjuara.com dari Youtube Raymond Chin bahwa “Bisnis, orang kaya, instansi yang memutarkan uang dalam volume besar harus diprioritaskan.”
Jika memang itu terjadi bahwa itu akan menyeramkan bagi kita yang ekonomi menengah ke bawah. Lalu apa langkah-langkah yang harus kita persiapkan jika krisis itu terjadi di tahun 2023?
Kita saat ini diuntungkan tinggal di negara Indonesia yang mana ekonominya diantara negara Asean tetap stabil dan resilient (ketahanan), karena kita tinggal di negara yang memiliki komoditas yang diuntungkan di krisis komoditas terutama pangan.
Baca Juga: Tedy Rusmawan: Flyover Kopo Kolaborasi Cepat Pusat, Provinsi Jawa Barat dan Pemkot Bandung