Selama jalannya pertandingan keadaan aman tidak ada kericuhan sedikit pun, selain para supporter saling lempar psywar.
Usai babak pertama dan saat jeda istirahat sekitar 2 atau 3 kali,kesricuhan kecil terjadi di tribun 12-13, tetapo bisa regera diredakan pihak keamanan.
Baca Juga: Profil Rizky Billar, yang Diduga Selingkuh dan Lakukan KDRT Terhadap Lesti Kejora
Pertandingan babak ke-2 berlanjut Persebaya berhasil mencetak hol yang ke- 3 atas Arema FC, dengan demikian Arema pun membalas serangan lawan, namun tidak menghasilkan gol.
Arema tidak berhasil merubah kedudukan hingga akhir pertandingan dan harus menerima kekalahan dengan legowo.
Menurutnya, dari sinilah tragedi kerusuhan berawal, setelah peluit panjang berbunyi yang berarti mengakhiri jalannya pertandingan para pemain tertunduk lesu juga kecewa.
Dalam suasana hening sejenak Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun sebelah timur serta menunjukan gestur meminta maaf pada supporter.
Setelah itu seorang suporter dari arah tribun selatan nekad masuk mendekati Sergio Silva dan Maringa, tampaknya sedang memberikan kritik atau motivasi pada mereka.
“Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter. Disisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa. Terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.” ujarnya.
Selanjutnya ada lbeberapa oknum penonton yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaan pada para pemain Arema, sehingga terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian pada mereka.
Namun ternyata tidak sampai di situ, melihat yang lain ikut masuk maka semakin bertambah yang ikut masuk ke stadion, sama ingin meluapkan kekecewaan mereka pada pemain.
Tidak hanya iru, lemparan berbagai macam benda pun tertuju ke lapangan, hingga para supporter harus digiring ke ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib dengan ketat.
Tetapi di sisi lain suppoter yang masuk ke lapangan semakin bertambah hingga keadaan tidak terkendali. Sementara itu untuk mengendalikan para supporter aparat berusaha memukul mundur para supporter.
“Pihak aparat juga melakukan berbagai upaya untuk memukul mundur para supporter,” lanjutnya.
Karena banyaknya supporter yang masuk lapangan, saat aparat berhasil mengendalikan di sisi selatan, sementara dari arah utara menghambur, hingga menyebabkan keaadan tidak konsusif.