GORAJUARA - Pertandingan Arema FC vs Persebaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022, berakhir menjadi sebuah tragedi.
Dalam hal ini, kerusuhan pecah pasca peluit panjang dari pertandingan Arema FC vs Persebaya dibunyikan.
Berdasarkan laporan resmi yang diterima hingga berita ini dimuat, 153 orang dilaporkan meninggal dunia dalam tragedi yang terjadi di kandang Arema FC, Stadion Kanjuruhan.
Menanggapi tragedi yang merenggut ratusan nyawa tersebut, pihak manajemen Arema FC menyampaikan duka cita melalui website resmi klub.
Baca Juga: Ricuh Suporter, PSSI Larang Arema Jadi Tuan Rumah Liga 1 Sampai Akhir Musim
"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," ujar Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris, seperti dikutip Gorajuara dari website resmi Arema FC.
Sebagai bentuk tindakan lanjutan atas tragedi di Stadion Kanjuruhan, Abdul Haris mengatakan bahwa pihak manajemen Arema FC bakal membentuk crisis center (posko informasi).
"Manajemen juga akan membentuk crisis center atau posko informasi yang menghimpun dan menerima laporan untuk penanganan korban yang dirawat di rumah sakit," ujar Abdul Haris.
Baca Juga: AS Roma Taklukkan Inter Milan dalam Giornata 8 Serie A 2022-2023, Jadi Kemenangan Pertama Sejak 2017
Selanjutnya, manajemen Arema FC meminta maaf kepada keluarga korban tragedi Kanjuruhan dan siap memberi santunan.
"Kepada keluarga korban manajemen Arema FC memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan," sambung Abdul Haris.
Tragedi Kanjuruhan tidak hanya disorot oleh media-media yang ada di Indonesia saja. Beberapa media terkemuka luar negeri seperti Reuters, The Guardian, New York Times, dan lainnya juga turut menyorot tragedi Kanjuruhan.
Akibat dari tragedi Kanjuruhan di Malang, ajang BRI Liga 1 2022-2023 pada akhirnya ditangguhkan selama satu pekan.***