Bjorka menuduh hal tersebut adalah kesalahan dari @DarkTracer_Int dengan aplikasi buatannya.
“Indonesia merasa telah mengidentifikasi saya berdasarkan kesalahan informasi dari DarkTracer (twitter.com/darktracer_int) yang telah memberikan layanan palsu kepada pemerintah Indonesia,” ujar Bjorka.
Dia juga menempatkan hasil tangkap layar aplikasi buatan @DarkTracer_Int yang memperlihatkan alur data dari Bjorka yang mengarah pada seseorang yang memiliki nickname Bjorkanism.
Baca Juga: Ribuan Warga Turun ke Jalan dalam Bebersih Bandung Jilid 4
Di dalamnya juga terdapat informasi biodata bernama Muhammad Agung yang berusia 23 tahun.
“Anak ini sekarang tertangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk anda DarkTracer, Hal itu adalah dosa anda yang telah memberikan informasi palsu kepada sekumpulan orang idiot,” lanjutnya.
Dia juga menertawakan satu akun Instagram yang dianggapnya berkhayal menjadi seorang peretas seperti dirinya.
“Seorang “Hacker Wannabe” juga memberikan keterangan palsu di Instagram bernama @Volt_Anonym, meskipun saya tidak pernah memiliki akun TikTok dan Instagram,” ungkapnya.
Sebelumnya, akun @Volt_Anonym menuduh seseorang bernama Muhammad Said Fikriansyah asal Cirebon sebagai Bjorka.
Namun Fikriansyah membantah tuduhan tersebut, karena aktivitasnya hanya menyunting video bukan peretasan.
“Intinya saya bukan Bjorka, karena saya sendiri hanya beraktivitas untuk mengedit video,” ujarnya dikutip PORTAL NGANJUK dari akun @cirebon.banget.
Dia juga mengatakan sudah bercerita tentang dirinya yang dituduh sebagai Bjorka ke Kapolres Cirebon pada Rabu, 14 September 2022.
“Saya sendiri hanya pernah curhat ke pak Kapolres, responsnya baik dan mungkin kedepannya saya akan cerita cerita lagi di Polres,” pungkasnya. ***