Kinerja Anies Baswedan Selama Jadi Gubernur DKI Jakarta, Persolan Penuntasan Kemiskinan Apakah Tuntas?

photo author
- Sabtu, 17 September 2022 | 13:05 WIB
Anies Baswedan (Foto: akun Instagram @aniesbaswedan)
Anies Baswedan (Foto: akun Instagram @aniesbaswedan)

GORAJUARA – Wiliam Aditya Sarana mengungkapkan penilaian soal kinerja Anies Baswedan dalam penuntusan kemiskinan di DKI Jakarta.

Ia menilai secara objektif terkait dengan apa saja perubahan dan hasil kerja Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta selama periode 2017-2022.

Wiliam Aditya Sarana mengungkapkan bahwa Ia teringat akan janji kampanye Anies Baswedan saat pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga: Amanda Manopo Pamer Puluhan Outfit yang Harganya Bikin Ginjal Ada Bandrolnya

Janji kampanye tersebut ialah persoalan penuntasan kemiskinan dengan cara menawarkan konsep enterpreneurship. Konsep ini diusung Anies Baswedan dan berharap dapat membantu menuntaskan kemiskinan di DKI Jakarta.

Konsep enterpreneurship yang diusung Anies Baswedan ialah Oke Oce, namun sekarang namanya berganti menjadi Jakpreneur.

Ia menilai konsep tersebut harus bisa kita kritisi, karena ada klaim dari Pemprov DKI Jakarta bahwa “Oke Oce ini sudah menyerap sekitar 200.000 orang, namun kalau kita teliti lebih jauh data dari 200.000 orang tersebut yang terdaftar dalam Oke Oce ternyata 200.000 yang diklaim itu sebatas pendaftaran sebagai pendaftar Oke Oce”, ungkapnya.

Baca Juga: Kinerja Anies Baswedan Soal Penanganan Banjir di Jakarta, Wiliam Aditya Sarana: Tak Ada Progress Signifikan

Diketahui program Oke Oce ini ada 7 tahapan, mulai dari pelatihan lalu pengurusan izin, sampai akhirnya ada permodalan akses permodalan.

“Nah kalau kita lihat dulukan janji kampanye Anies Baswedan yang sangat fenomenal karena akses permodalan”, ungkap Wiliam Aditya Sarana. Tetapi kalau kita lihat dari 200.000 orang itu yang mendapatkan akses permodalan, apakah semuanya mendapatkan akses tersebut?

“Namun untuk akses permodalan sekitar 4000-5000 orang unit usaha. Kemudian 50% dari 200.000 itu mendapatkan akses perizinan dibantu dalam proses perizinannya”, ungkap Wiliam Aditya Sarana.

Baca Juga: Rating Ikatan Cinta Kembali Tergeser pada 16 September 2022, Bukan Disalip oleh 'Cinta Setelah Cinta'

“Jadi klaim yang dari Pemprov tersebut saya kira juga harus kita kritik”, ungkapnya. Iakemudian mengungkapkan bahwa “200.000 ini angka seperti apa, apakah ini pendaftar saja atau dia sampai tahap mana dan yang paling pentingkan gaji mereka mendapatkan akses permodalan tetapi saya kira angka untuk mendapatkan akses permodalan itu ternyata tidak signifikan hanya sekitar 4000 sampai 5000 unit usaha yang mendapatkan itu”.

Kemudian Ia juga menyoroti transparansi anggaran selama pemerintahan Anies Baswedan. Ia menilai bahwa hal tersebut mengalami kemunduran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini