GORAJUARA - Ahmad Sahroni mengungkapkan bahwa Putri Candrawathi mestinya ditahan, cuman bagaimana penyidik menyimpulkan yang bersangkutan bisa ditahan atau tidak. Kak Seto sempat mengusulkan dibuatkan sel khusus untuk Putri Candrawathi.
Menurut pengakuan Ahmad Sahroni tidak ada yang khusus sama aja, Dianggapnya nanti dapat privillage yang berbeda nanti kalaupun akhirnya terjadi penahanan ia ditahan gak apa-apa sama umumnya yang lain jangan dibeda-bedain, ungkap Ahmad Sahroni.
Motif dari kasus pembunuhan Brigadir J selalu berubah-ubah adanya pelecehan terus polisi menghentikan dan menganggap bahwa pelecehan itu tidak ada kemudian tiba-tiba Komnas Ham membuka lagi bahwa ada pelecehan.
Ahmad Sahroni juga mengungkapkan bahwa tidak ada salahnya Polri buka motif pembunuhan Brigadir J ke publik, nah sebetulnya apa motif yang sebenarnya dan jadi simpang siur?.
“Ya, makanya kita bicara apapun terkait dengan metode apapun, kita tidak bisa ngomong apa-apa yang bisa itu kita mendengarkan pada saat disidang”, ungkap Ahmad Sahroni.
“Sebenarnya apa yang menjadi motif dibalik kasus pembunuhan ini. Apapun yang dilakukan penyidik yang sudah saat ini berkembang di masyarakat kan narasinya berbeda-beda”, ungkap Ahmad Sahroni.
Kita hanya bisa melihat perkembangan kasus ini selanjutnya, karena kalau ngomongin motif, motifnya saat ini adalah dianggap sebagai pengakuan dari tersangka adalah pelecehan.
Baca Juga: Bharada E Melihat Brigadir J Bersimbah Darah, Ahmad Sahroni: Tapi Direkontruksikan Tidak
Pelecehan dimana misalnya di Magelang, pelecehan di Jakarta misalnya. Nah itu kan menjadi satu sumber untuk di masa persidangan nanti, ungkap Ahmad Sahroni.
Namun bicara soal masalah adanya skandal LGBT, Ahmad Sahroni berpendapat bahwa itukan narasi umum yang menduga, tapi kalau fakta diatas kertas atau pengakuan dari yang bersangkutan kan tidak ada kita kembali lagi berpedoman pada atas pengakuan para tersangka di BAP atau berita acara pemeriksaan.
Pasca rekonstruksi keterangannya justru berbeda dengan apa yang sudah beredar sebelumnya. Semua berbeda kok tidak sama, ungkap Ahmad Sahroni.
Kemudian dari perbedaan itu saat ditanya menurut insting pribadi Ahmad Sahroni sebagai anggota DPR lebih percaya yang mana?. Kemudian Ia mengungkapkan lebih percaya pada fakta persidangan nanti, nggak bisa kita menerka-nerka, itu nggak bisa kalau menduga-duga itukan sudah putaran pertama tahapannya sebelum Ferdy Sambo tersangka, ungkap Ahmad Sahroni.
Baca Juga: Akun Twitter dan Telegram Bjorka Menghilang, Ini Pesan Yang Sempat Di Tulis Bjorka