GORAJUARA - Sebuah studi Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), lebih dari 19.000 kasus virus cacar monyet telah dilaporkan di 76 negara, termasuk Indonesia.
Total 18.800 di 70 negara di mana virus cacar monyet ini sebelumnya belum pernah dilaporkan.
Sebuah studi CDC baru menunjukkan bahwa virus cacar monyet ini dapat berlama-lama di barang rumah tangga. Namun, masih belum jelas apakah itu dapat menyebarkan infeksi atau tidak.
Baca Juga: Wow! Agnez Mo Pukau Penonton Saat Opening HUT SCTV ke-32 XtraOrdinary
Penelitian ini didasarkan pada dua orang yang dites positif terkena virus cacar monyet di rumah yang sama dan melaporkan disinfektan permukaan, sering mencuci tangan, dan mandi secara teratur.
Menurut penelitian, kedua pasien menderita virus cacar monyet pada bulan Mei ini. Satu terkena lesi pada alat kelamin, tangan, dada, bibir dan kulit kepala, sementara yang lain memiliki lesi pada kaki, tungkai dan jari.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS memberitahkan bahwa 70 persen area dengan kontak tinggi terinfeksi virus cacar monyet 20 hari setelah gejala pertama kali muncul, termasuk salah satu penyebabnya itu dari sofa, selimut, mesin kopi, komputer, dan sakelar lampu.
Tetapi tenang saja, riisiko infeksi rendah tidak ada virus hidup yang ditemukan pada barang atau permukaan apa pun, jadi, menunjukan risiko penyebaran infeksi yang rendah.
Baca Juga: Wow! Ini Keinginan Raffi Ahmad, Dari Selesaikan Kuliah S3 Hingga Jadi Ustaz
Selain itu, menurut CDC, jika pembersihan dan disinfeksi atau desinfektan dapat mencegah rumah agar tidak terkontaminasi virus cacar monyet ini.
Kemungkinan, virus cacar monyet ini menyebar tidak dari barang rumah tangga saja tetapi juga bisa lewat dari cairan tubuh manusia.
Apakah virus cacar monyet ini bisa dicegah? Ya, bisa dicegah caranya seperti berikut:
1. Wajib memakai masker medis diluar ruangan.
Baca Juga: Hotman Paris Punya Jas Yang Hanya Ada 2 Didunia? Jas Apa itu