GORAJUARA - Seperti yang kita ketahui bersama, pandemi covid 19 belum benar-benar reda tetapi Indonesia kembali digemparkan dengan kabar cacar monyet belum lama ini.
Pada tanggal 20 Agustus 2022, ditemukan virus tersebut pada seorang laki-laki berusia 27 tahun di Jakarta yang diklaim sebagai kasus cacar monyet pertama.
Dikonfirmasi laki-laki yang terkena virus cacar monyet itu memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri dan ia hanya mengalami gejala yang ringan.
Baca Juga: Teori One Piece: Ini 3 Alasan Mengapa Yamato Sebaiknya Tetap Tinggal di Wano
Selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin mengimbau masyarakat untuk tidak panik menyikapi kasus perdana ini.
Menurut Budi, ada dua tipe virus Monkeypox yang beredar di dunia, yaitu virus yang berasal dari Afrika Barat dan Afrika Tengah.
Dua tipe virus tersebut ada yang fatal dan ada yang tidak. Di Indonesia termasuk yang tidak fatal karena pasiennya masih baik-baik saja.
Budi juga mengatakan bahwa virus ini tidak seganas virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Penularan cacar monyet jauh lebih sulit dibandingkan dengan Covid-19 yang bisa menginfeksi dalam kurun waktu inkubasi virus maksimal 14 hari melalui droplet.
Sedangkan, cacar monyet bisa menularkan apabila terjadi kontak fisik dengan pasien.
“Kalau orang sakit sudah ada bintik-bintik, jangan sampai ada kontak fisik sama yang bersangkutan,” kata Budi.
Gejala yang ditimbulkan pada pasien cacar monyet umumnya adalah bintik-bintik dan bernanah. Jika bintik tersebut belum keluar, virus tersebut belum menular.
Baca Juga: Kasus Pertama Cacar Monyet Terkonfirmasi di Indonesia, Yana Imbau Masyarakat Terapkan PHBS
Penularan cacar monyet hanya terjadi apabila pasien sudah bergejala, berbeda dengan Covid-19 yang tanpa gejala bisa menular pada orang lain yang memiliki imunitas tubuh yang lemah.
