GORAJUARA - Ibadah kurban tidak lepas dari sejarah nabi Ibrahim as dan nabi Ismail as.
Saat itu, nabi Ibrahim as mendapat perintah dari Alloh SWT untuk menyembelih putranya sendiri, yaitu Ismail as.
Pada waktu nabi Ismail sedang lucu-lucunya dan sayang-sayangnya pada buah hatinya ini, nabi Ibrahim mendapat perintah Alloh untuk menyembelih Ismail.
Padahal kehadiran Ismail dalam kehidupan keluarga nabi Ibrahim amat ditunggu-tunggu kedatangannya. Setelah lahir dan beranjak hingga sudah bisa bicara, datang titah Allah SWT.
Nabi Ibrahim pun menunaikan perintah Allah SWT, setelah sebelumnya berbicara dengan nabi Ismail.
Nabi Ismail dengan penuh keimanan, keikhlasan dan kesabaran menerima informasi perintah Alloh SWT itu dan siap untuk dikorbankan.
Kita sama-sama tahu akhir kisahnya bahwa jasad Ismail pun ditukar oleh Alloh dengan hewan kurban.
Sebentar lagi hari Raya Idul Adha atau orang lazim menyebutnya idul kurban akan tiba. Banyak kaum muslimin yang memiliki kemampuan ikut berkurban. Baik secara patungan untuk seekor sapi maupun satu orang untuk satu kambing.
Mereka melatih diri untuk mencintai dunia seminim mungkin. Sementara mencintai Alloh dan Rasul, senantiasa untuk terus ditingkatkan. Mereka pun berupaya mendahulukan kepentingan akhirat dari kepentingan dunia.
Baca Juga: Keluarga Klarifikasi Bahwa Marshanda Dalam Keadaan Baik, Ingin Meluruskan Berita yang Masih Beredar
Kaum muslimin sadar bahwa mereka berkurban tidak sebanding dengan pengorbanan nabi Ibrahim as dan nabi Ismail as.
Nabi Ibrahim harus mengorbankan putranya yang dicintai dan sudah sejak lama ditunggu-tunggu kehadirannya.
