Cegah PMK, Pemkot Bandung Vaksin 200 Hewan Ternak

photo author
- Senin, 27 Juni 2022 | 16:20 WIB
Vaksin 200 Hewan Ternak (Gorajuara/dok: Diskominfo Kota Bandung)
Vaksin 200 Hewan Ternak (Gorajuara/dok: Diskominfo Kota Bandung)

GORAJUARA - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) melaksanakan vaksinasi untuk pencegahan Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada hewan di Gang Lumbung 4, Babakan Ciparay, Senin 27 Juni 2022.

Vaksinasi ini menyasar 66 sapi di lokasi tersebut. Jumlah itu merupakan sebagian dari total 200 vaksin yang diberikan di seluruh Kota Bandung.

Wali Kota Bandung Yana Mulyana menyebut, vaksinasi ini merupakan upaya pencegahan penularan PMK hewan di Kota Bandung.

Baca Juga: Nostalgia Ikatan Cinta, Penggemar Unggah Kebersamaan Arya Saloka dan Amanda Manopo Saat Rayakan Ulang Tahun

“Ini vaksin itu prioritas untuk sapi yang akan dikembangbiakkan,” ucap Yana.

Untuk sapi yang akan dijadikan hewan kurban, Yana menyebut proses pemeriksaan tetap dilakukan. Nantinya, hewan-hewan kurban ini akan diberi tanda pemindai (barcode) untuk dinyatakan kesehatannya.

Ia juga memastikan petugas di lapangan sudah cukup untuk memantau kesehatan hewan kurban.

“Nanti akan diperiksa. Kalau tidak ada tanda barcode (di hewan kurban yang dijual) jangan dibeli karena kita tidak menjamin kesehatannya,” pesan Yana.

Baca Juga: Cabut dari Real Madrid, Gareth Bale Bakal Bermain di Los Angeles FC

Secara teknis, ia menyebut sapi-sapi yang dijual untuk hewan kurban nantinya akan terdeteksi oleh aplikasi e-Selamat. Deteksi ini meliputi histori hewan kurban yang akan dijual.

Menurutnya, hal ini untuk memberi keyakinan kepada masyarakat Kota Bandung yang hendak membeli hewan kurban.

Soal kuota 200 vaksin yang diberikan, Yana menyebut jumlah tersebut cukup untuk Kota Bandung. Nantinya, empat pekan kemudian sapi-sapi yang sudah divaksinasi akan dipantau dan diberi vaksin dosis kedua.

Baca Juga: Angga Wijaya Minggat dari Rumah, Dewi Perssik: Yang Pasti Aku Gak Mungkin Ngusir

Yana juga meyakinkan masyarakat Kota Bandung kasus PMK di Kota Bandung tergolong sangat rendah dan tingkat kesembuhannya tinggi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ahmad Fauzi Jaelani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini