Cegah Hepatitis Misterius, Waspadai Jajanan Anak-Anak

photo author
- Selasa, 10 Mei 2022 | 08:00 WIB
Covid-19 menyerang anak-anak dalam jumlah besar dengan perbandingan satu dari sebelas anak terinfeksi (Gorajuara/dok: Pixabay/mohamed_hassan)
Covid-19 menyerang anak-anak dalam jumlah besar dengan perbandingan satu dari sebelas anak terinfeksi (Gorajuara/dok: Pixabay/mohamed_hassan)

GORAJUARA - Hepatitis misterius masih ramai dibicarakan, dan hingga kini penyebabnya belum bisa dipastikan.

Selain itu, hepatitis ini lebih dominan menyerang anak-anak. Sedangkan anak-anak relatif kurang waspada terhadap hal-hal yang membahayakan mereka.

Meski penyebabnya belum diketahui, namun Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau mengharapkan agar para orang tua tetap waspada pada anak-anaknya.

Baca Juga: Thomas Cup: Jojo Menang, Indonesia Berbalik Unggul Untuk Sementara 2-1 atas Thailand

Anak-anak hendaknya dijauhi dari keramaian. Upaya ini untuk menghindari hepatitis misterius

Tak hanya itu, anak-anak juga hendaknya untuk tidak jajan sembarangan atau mengonsumsi jajanan yang tidak sehat.

"Untuk anak-anak sementara jangan main ke tempat permainan yang ramai, jangan berenang, jangan jajan tidak sehat, dan makanlah di tempat yang bersih,," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Didi Kusmarjadi.

Baca Juga: PP Muhammadiyah Tanggapi Keras Podcast LGBT Deddy Corbuzier

Menurut Didi, bila ingin makan di luar, hendaknya masyarakat bisa menilai sendiri kebersihan tempat makan yang akan dituju.

Apabila tempat makan yang dituju tidak terjamin kebersihaannya, maka lebih baik dihindari.

"Demikian pula jajanan sekolah, untuk sementara ini tidak dianjurkan sampai kasusnya reda. Tidak lupa harus ada pengawasan dari pihak sekolah. Kami juga membantu pengawasan," katanya.

Menurut Didi, potensi penyebaran kasus hepatitis misterius di wilayah Batam, berpatokan pada kasus di Nusantara yang menurutnya tergolong sedikit.

Baca Juga: Arya Saloka Mengunggah Potret Bersama Istri dan Anak, Ada Rencana Apa Dibalik Semua Itu?

"Sementara kemungkinan penyebaran ke seluruh Nusantara menjadi suatu pandemi, sepertinya tidak," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Janitra Achmad

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini