“Hamas sangat menghormati pihak Mesir dan faksi Palestina sangat disiplin dalam wacana media mereka tentang Mesir,” kata Abu Watfa kepada Al Jazeera.
“Mesir mendapat manfaat dari peran mediasinya dalam file Palestina, karena memberikan kehadiran dan kepentingan politik di kawasan itu, dan yang dapat ditunjukkannya kepada pemerintahan AS yang dipimpin oleh Presiden Joe Biden.”
Mesir mengalami masa sulit menjalin hubungan dengan pemerintahan Biden, dan Amerika Serikat membatalkan bantuan militer senilai $130 juta untuk Mesir karena masalah hak asasi manusia.
Bagi Hamas, bagaimanapun, Mesir tetap menjadi mitra penting, sebagian besar karena kedekatan geografisnya.
“Hamas dan faksi Palestina lainnya dipaksa melakukan mediasi, dan tidak ada jalan lain ke Gaza selain Mesir, dan oleh karena itu tidak ada gunanya menentang rezim Mesir,” tambah Abu Watfa.
Berkurangnya ketegangan secara bertahap dalam beberapa hari terakhir sejak baku tembak roket dan serangan udara pekan lalu, menurut Abu Watfa, merupakan indikasi bahwa mediasi Mesir berhasil meskipun pada dasarnya Kairo masih kurang berpengaruh dalam hal Israel.
“Ketenangan yang mengikuti penembakan rudal dari Gaza dan pemboman Israel menunjukkan bahwa ada upaya Mesir yang jelas untuk mencegah hal-hal berkembang,” kata Abu Watfa.
“Tapi sementara pihak Mesir berusaha mencegah eskalasi apapun para mediator tidak memiliki kekuatan untuk menekan Israel.”***