GORAJUARA - Menjelang hari raya Lebaran, tradisi yang biasa dilakukan sebagian warga di Indonesia adalah mudik ke kampung halaman.
Setelah dua tahun belakangan Indonesia dilanda pandemi Covid-19 kegiatan Mudik Lebaran di Indonesia tidak seperti tahun tahun sebelumnya.
Mudik Lebaran sempat menjadi larangan di Indonesia saat kasus penyebaran Covid-19 sedang tinggi beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Terekam Nonton Video Porno Saat Rapat Anggota DPR, PDIP: Kasihan, dia dijebak!
Tahun ini Presiden kembali mengizinkan warganya melakukan mudik saat Lebaran meskipun dengan beberapa syarat aturan yang wajib dipenuhi.
Syarat mudik tahun ini antara lain adalah:
1. Wajib menunjukan hasil negatif test PCR untuk orang yang hanya mendapatkan 1 atau 2 vaksin, ataupun orang yang dengan kondisi kesehatan khusus namun harus tetap menyertakan surat keterangan dokter.
2. Sedangkan yang sudah mendapatkan vaksin booster tidak diwajibkan membawa hasil negatif tes PCR atau rapid tes.
3. Pengecualian syarat terhadap anak berusia di bawah 6 tahun, namun pendamping perjalanan wajib memenuhi syarat.
Baca Juga: Kuburan Massal 400 Warga Ukraina Digali Demi Penyelidikan Kejahatan Perang Rusia
Sementara aturan yang harus kamu pahami sebelum melakukan Mudik Lebaran antara lain tetap wajib mematuhi protokol kesehatan, jaga jarak dll.
Sementara syarat dan aturan yang sudah kamu tahu. Pemudik dengan jalur darat juga perlu tahu titik titik yang berpotensi mengalami kepadatan.
Dilansir tim GORAJUARA dari PMJ News Kapolri telah menyebutkan beberapa titik yang diperkirakan akan mengalami kepadatan saat mudik lebaran.
Baca Juga: Resmi ! Menteri Agama Tetapkan Biaya Perjalanan Haji 2022 Sebesar Rp 39,8 Juta
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan pada keterangannya ada 23 pintu tol yang berpotensi terjadi kepadatan lalu lintas.
"Terdapat 23 gate tol yang rawan terjadi kepadatan," ungkap Sigit dalam keterangannya di Mabes Polri, Kamis 14 April 2022.
"Untuk wilayah Banten itu ada dua titik kepadatan, di Jakarta ada Polda Metro aya ada gate tol, kemudian wilayah Jawa Barat ada tujuh, Jawa Tengah enam tol, dan Jawa Timur itu ada enam tol," lanjut Sigit pada keterangannya.
