Disperindag Kabupaten Bandung Inisiatif Bakal Laksanakan Operasi Pasar Minyak Goreng di Tiap Kecamatan

photo author
- Kamis, 10 Februari 2022 | 12:00 WIB
Pemerintah Kabupaten Bandung saat melaksanakan operasi pasar minyak goreng kemasan di Pasar Soreang, belum lama ini. (Dok. gorajuara.com)
Pemerintah Kabupaten Bandung saat melaksanakan operasi pasar minyak goreng kemasan di Pasar Soreang, belum lama ini. (Dok. gorajuara.com)

 

GORAJUARA - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengatakan melalui kebijakan pemerintah pusat melalui Kementerian Perdagangan RI, ada kebijakan subsidi untuk minyak goreng kemasan.

"Kebijakan subaidi untuk minyak goreng kemasan itu sebesar Rp 7,6 triliun untuk 750 juta liter per bulan untuk nasional," kata Dicky Anugrah kepada wartawan di Soreang, Selasa 8 Februari 2022.

Kebijakan nasional ini, kata Dicky, khususnya Kabupaten Bandung mulai diterapkan sejak 19 Januari 2022 lalu hingga rencananya enam bulan kedepan atau sampai Hari Raya Idulfitri mendatang.

Baca Juga: Kabupaten Bandung Ditetapkan Pilot Project Utama Pusat Bisnis dan Edukasi Kopi di Indonesia

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 10 Februari 2022: Libra, Scorpio, Sagittarius, dan Capricorn

"Jadi memang pada saat dilaunching kebijakan satu harga minyak goreng kemasan Rp 14.000 per liter, tingkat konsumsi dan pembelian di masyarakat sangat tinggi," kata Dicky.

Dicky pun sempat melaksanakan monitoring di sejumlah minimarket di Kabupaten Bandung, ternyata terjadi kekosongan stock minyak goreng kemasan. "Di pasar swalayan atau minimarket, relatif masih ada stocknya," katanya.

Dikatakannya, saat kebijakan satu harga ini berlangsung ada persoalan di lapangan. "Persoaan pertama, tingginya tingkat konsumsi kebutuhan minyak masyarakat, walaupun sudah dibatasi. Satu orang itu satu liter dan maksimal 2 liter," katanya.

Baca Juga: Segera Klaim ! Kode Reedem ML 10 Februari , Dapatkan Hadiah Menarik Sekarang Juga

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 10 Februari 2022: Gemini, Cancer, Leo, dan Virgo

Karena masyarakatnya banyak dan kebutuhannya sangat tinggi, kata dia, stocknya langsung habis.

"Persoalan kedua, terlambatnya pengiriman dari suplayer ke ritel. Sebenarnya, persoalan ini sudah saya sampaikan ke Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jabar maupun Kementerian Perdagangan," katanya.

Ia menegaskan, kekosongan stock minyak goreng kemasan di lapangan, karena keterlambatan dalam pengiriman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Buddy Wirawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini