Kemudian penyelamatan manusia atau Human Rescue, unit rescue Diskar PB Kota Bandung satu kali mengevakuasi orang masuk sumur.
Selanjutnya, penanganan kecelakaan lalu-lintas atau Traffic Accident 1 kali dan bantuan bencana alam atau Disaster, yakni pembersihan pohon tumbang sebanyak satu kali.
Sebelumnya, Danru Rescue Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Totoy Yuhasmana, menjelaskan kasus penangkapan ular memang seperti ada periodenya. "Memang biasanya banyak laporan antara Desember dan Januari," kata Totoy.
Baca Juga: Jadwal Bioskop Trans TV Nanti Malam dan Sinopsis, 24 Januari 2022. Berikut Link Live Streaming
JIka diamati, kata Totoy, ular biasanya bertelur di bulan Juni, kemudian menetas Juli dan Agustus. Selanjutnya, di September hingga November ular sudah mulai berkembang. "Saat itu biasanya ular yang kita tangkap ada yang sebesar kelingking atau ada juga yang dewasa," ujarnya.
Pada fase tersebut, lantaran ular hidupnya mandiri, sejak kecil hewan ini langsung ditinggal induknya. Untuk mempertahankan hidupnya, ular terpaksa keluar dari sarangnya mencari makanan, termasuk ke permukiman.
Imbauan
Terkait dengan itu, Diskar PB Kota Bandung mengimbau masyarakat untuk tidak takut, tapi tetap berhati-hati jika menemukan ular di kediamannya. "Jika berani dan sudah terlatih, tangkap ularnya dan segera buang ke tempat yang jauh dari warga atau sungai," kata Totoy.
Namun, Totoy meminta ular itu jangan dibunuh, karena hewan ini sangat dibutuhkan untuk keseimbangan alam. "Ular kan bisa juga memangsa hama tikus," ujarnya.
Tapi, jika warga takut untuk menangkapnya, segera menghubungi pihak yang sudah terlatih mengamankannya, seperti komunitas atau petugas Diskar.
Untuk informasinya, masyarakat bisa menghubungi Emergency Call 113 Diskar PB Kota Bandung atau komunitas yang sudah terbiasa menangani ular, di antaranya Sioux Ular Indonesia. Setiap pelaporan dan penanganan gratis atau tidak dipungut biaya.
Sioux Ular Indonesia
Tiktok ular_indonesia
IG Ular Indonesia