GORAJUARA - Lucky Richard Chasmaran, S.Ip., M.Si., alumni SDN Rancaekek 7 angkatan 1997 di Desa Rancaekek Kulon Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat mengaku prihatin.
Prihatin ketika melihat benteng bangunan di ruang kelas sekolah tersebut ambruk akibat diterjang luapan Sungai Cikeruh beberapa waktu lalu.
Ia berharap kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung untuk menganggarkan perbaikan benteng ruang kelas SDN Rancaekek 7 yang ambruk tersebut.
Baca Juga: Sistematika Penulisan dan Penyusunan Laporan Skripsi/KTI : Bab Metode Penelitian
Baca Juga: Bupati Dadang Supriatna Ajak DWP Pulihkan Ekonomi
Termasuk dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, untuk melakukan optimalisasi pembangunan tembok penahan tanah (TPT) di bantaran Sungai Cikeruh, yang lokasinya sekitar 2 meter dari bangunan sekolah yang ambruk tersebut.
Di lapangan, BBWS Citarum sudah melakukan pemasangan geobag dan dolken untuk menahan luapan air, selain meminimalisir ancaman longsor pada bagian bantaran Sungai Cikeruh tersebut.
Aa Lucky, panggilan akrab Lucky Richard Chasmaran mengaku merasa bangga menjadi alumni SDN Rancaekek 7 tahun 1997, karena melalui sekolah dasar itu merupakan awal proses pembentuan pendidikan, keagamaan.
Baca Juga: Pemuda Muhamamdiyah Kabupaten Bandung Gelar Seminar Nasional Literasi Digital
Baca Juga: Ini Ungkapan Faisal, Terkait Kedekatannya anaknya, Fuji dengan Thariq Halilintar
"Terutama mindseat, perubahan pola pikir atau cara berpikir yang baik," kata Aa Lucky kepada wartawan di SDN Rancaekek 7, Selasa 21 Desember 2021.
Ia pun mengaku prihatin ketika Pemerintah Kabupaten Bandung belum menganggarkan untuk perbaikan sekolah tersebut yang ambruk akibat diterjang banjir luapan Sungai Cikeruh.***
