Baca Juga: Sambut Helaran PON XX 2021, Hayu Warga Papua PLN Luncurkan Promo Layanan Tambah Daya
"Semakin sedikitnya keluarga petani, kakek sampai bapaknya petani, tapi cucunya tidak jadi petani. Maka keluarga petani tidak melahirkan lagi petani. Pak Gubernur selalu punya inovasi hebat, yakni dengan malaksanakan program Petani Milenial, termasuk Santani (Santri Tani) Jawa Barat," kata Uu.
"Diharapkan para petani dari kaum muda, kaum intelektual, bisa bertani dengan ilmu dan wawasan global, serta memanfaatkan teknologi yang hebat," tambahnya.
Uu pun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mendukung kemajuan sektor pertanian di Jabar, termasuk perbankan.
"Bank sekarang bisa memberikan (akses). Atas nama Pemda Provinsi Jabar, kami mengucapkan terima kasih," ucapnya.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jabar Epi Kustiawan menuturkan, Petani Milenial Jamur Kayu dapat terlaksana karena kolaborasi dengan berbagai pihak.
Pertama dengan (kredit usaha rakyat) KUR Bank BRI Agro. Kedua dengan CSR pemberdayaan masyarakat dari perusahaan PT. Semen Jawa dan PT. Taman Semen Sukabumi.
Terakhir, Pemda Provinsi Jabar berkolaborasi dengan Koperasi Wana Yasa Lestari sebagai offtaker dan avalis.
Baca Juga: Pemkot Bandung Cegah Stunting dengan Geber Pagi, Beraksi, dan Buruan SAE
Epi berharap, Petani Milenial Jamur Kayu dapat menjadi salah satu pendorong pemulihan ekonomi di Jabar yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19.
"Kami juga menjalankan instruksi Pak Wakil Gubernur agar tidak boleh ada lahan menganggur, kami laksanakan, dan manfaatkan setiap aset yang ada untuk pertanian, termasuk Petani Milenial," ucapnya.
Selain itu, Dinas Kehutanan Jabar akan melengkapi sarana berupa unit pengolahan jamur kayu dan pengolahan baglog sisa budi daya untuk petani milenial.
Dengan adanya unit pengolahan tersebut rangkaian proses usaha budi daya jamur kayu akan lebih produktif dan efisien menggunakan bahan baku.